Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tapanuli Utara, Alexander Gultom mengungkapkan, satu keluarga yang berdomisili di Desa Setia, Kecamatan Pahae Jae, Taput, menjalani isolasi mandiri di kediamannya setelah terkonfirmasi positif COVID-19 hasil tes usap.
"Benar, satu keluarga yang terdiri atas empat orang, yakni pasangan suami istri dan seorang anak, serta seorang menantunya menjalani isolasi mandiri di kediamannya di Pahae Jae," terang Alexander kepada ANTARA, Selasa (13/10).
Keempat warga berinisial HB, HP, MJB, dan RS memutuskan untuk menjalani isolasi mandiri setelah terkonfirmasi positif hasil tes usap.
Baca juga: COVID-19 Taput: 15 warga positif dalam 4 kasus, diduga terpapar di Tapsel hingga Riau
Baca juga: Cartridge Sars Cov2 kosong, RSUD Tarutung hentikan pemeriksaan swab COVID-19
"Pelaksanaan isolasi mandiri di rumah bagi orang tanpa gejala, gejala ringan, dan tidak memiliki penyakit penyerta atau komorbid diatur dalam Kepmenkes 413/2020," jelas Alex.
Dia mengimbau agar masyarakat saling bahu-membahu, dan bergotong-royong untuk melawan pandemi COVID-19.
"COVID-19 bukanlah aib, siapa saja bisa terkena, tidak ada yang kebal. Mari kita saling bahu membahu, bergotong royong untuk melawannya," sebutnya.
Imbuhnya, jika ada dari tetangga yang terpapar, mereka harus didukung dengan materi dan moril.
"Jangan pernah mengucilkan atau merundungnya, ataupun menyematkan stigma atas mereka. Mereka butuh dukungan. Tetaplah laksanakan protokol kesehatan," imbaunya.
Terkait penerapan isolasi mandiri tersebut, Alexander juga menjelaskan bahwa pihaknya bekerjasama dengan unsur musyawarah pimpinan kecamatan, baik itu unsur Polri, TNI, Puskesmas, dan lainnya, yang dilibatkan dalam pelaksanaan pengawasan ketat atas keempat OTG COVID-19 dimaksud.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
"Benar, satu keluarga yang terdiri atas empat orang, yakni pasangan suami istri dan seorang anak, serta seorang menantunya menjalani isolasi mandiri di kediamannya di Pahae Jae," terang Alexander kepada ANTARA, Selasa (13/10).
Keempat warga berinisial HB, HP, MJB, dan RS memutuskan untuk menjalani isolasi mandiri setelah terkonfirmasi positif hasil tes usap.
Baca juga: COVID-19 Taput: 15 warga positif dalam 4 kasus, diduga terpapar di Tapsel hingga Riau
Baca juga: Cartridge Sars Cov2 kosong, RSUD Tarutung hentikan pemeriksaan swab COVID-19
"Pelaksanaan isolasi mandiri di rumah bagi orang tanpa gejala, gejala ringan, dan tidak memiliki penyakit penyerta atau komorbid diatur dalam Kepmenkes 413/2020," jelas Alex.
Dia mengimbau agar masyarakat saling bahu-membahu, dan bergotong-royong untuk melawan pandemi COVID-19.
"COVID-19 bukanlah aib, siapa saja bisa terkena, tidak ada yang kebal. Mari kita saling bahu membahu, bergotong royong untuk melawannya," sebutnya.
Imbuhnya, jika ada dari tetangga yang terpapar, mereka harus didukung dengan materi dan moril.
"Jangan pernah mengucilkan atau merundungnya, ataupun menyematkan stigma atas mereka. Mereka butuh dukungan. Tetaplah laksanakan protokol kesehatan," imbaunya.
Terkait penerapan isolasi mandiri tersebut, Alexander juga menjelaskan bahwa pihaknya bekerjasama dengan unsur musyawarah pimpinan kecamatan, baik itu unsur Polri, TNI, Puskesmas, dan lainnya, yang dilibatkan dalam pelaksanaan pengawasan ketat atas keempat OTG COVID-19 dimaksud.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020