Hal itu dikatakannya di sela pelaksanaan swab test hari pertama yang dilaksanakan di Puskesmas Sukaramai Kecamatan Kualuhhulu, Senin. “Kita berterima kasih kepada Gubsu Edy Rahmayadi yang memberikan dana untuk swab test ini demi mengantisipasi pandemik COVID-19,” katanya.
Kegiatan yang dilakukan sejumlah dokter dari Dinas Kesehatan Labura tersebut diikuti 80 orang. Menurut pria yang akrab disapa H Buyung tersebut, yang diutamakan mengikuti swab test itu adalah orang yang pernah berinteraksi dengan orang dalam pengawasan (ODP) atau pasien terindikasi COVID-19.
Baca juga: Bupati Labura perintahkan ASN agar patuhi protokol kesehatan
Kadis Kesehatan Labura dr Hj Saodah menjelaskan, proses swab adalah dengan mengambil sampel lendir dari hidung dan tenggorokan. Kemudian dimasukkan dalam tabung dan ditandai untuk dikirim ke laboratorium USU Medan. “Hasilnya akan diketahui 2-3 hari,” jelasnya.
Bagi orang tanpa gejala (OTG) namun hasilnya positif, maka ia akan menjalani isolasi mandiri selama 10 hari. Namun jika yang hasilnya positif adalah orang yang sakit, maka ia wajib melakukan isolasi di rumah sakit selama 14 hari.
Sementara Kepala Puskesmas Sukaramai Sri Wanti menyebutkan, di antara yang mengikuti swab test tersebut terdapat 20 tenaga medis yang berada di bidang pelayanan. Sedangkan sisanya adalah warga masyarakat.
Pelaksanaan test swab selanjutnya adalah di Puskemas Guntingsaga Kecamatan Kualuhselatan, Puskemas Bandardurian di Kecamatan Aeknatas, Puskesmas Kotabatu Kecamatan Na IX-X dan Puskesmas Marbau di Kecamatan Marbau.
Sasaran kegiatan yang berlangsung selama lima hari tersebut disasarkan kepada 295 warga yang ada di tanah Basimpul Kuat Babontuk Elok tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020