Bank Indonesia meyakini besaran inflasi di Sumatera Utara sepanjang tahun 2020 akan lebih rendah dari tahun 2019 dan berpotensi berada di bawah sasaran angka nasional 3 plus minus satu persen.

"Inflasi Sumut di 2020 diperkirakan hanya 1,6 - 2 persen seiring dengan daya beli masyarakat yang terbatas akibat pandemi COVID-19," ujar Kepala BI Kantor Perwakilan Sumut, Wiwiek Sisto Widayat di Medan, Kamis.

Pada 2019, inflasi di Sumut sebesar 2,33 persen.

Baca juga: Dolar AS cenderung datar setelah Fed umumkan pendekatan baru terhadap inflasi

Wiwiek menyebutkan, walau diyakini rendah, terdapat beberapa risiko yang dapat menimbulkan "shock temporer" yang menimbulkan lonjakan inflasi.

Mulai dari keterlambatan impor luar negeri, kenaikan harga emas, hambatan distribusi domestik, dan penimbunan/belanja berlebihan oleh konsumen.

Penimbunan belanja bisa terjadi mendekati Natal dan tahun baru atau kekhawatiran pandemi COVID-19 yang masih berlangsung.

Untuk itu, katanya, Pemerintah Provinsi Sumut dan kabupaten/kota harus bisa menjamin ketersediaan bahan pokok.

Serta melakukan  langkah cepat saat terjadi gejolak harga di pasar seperti melakukan operasi pasar.

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020