Manajemen PT Pertamina membangun Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) di Gunung Sitoli, Sumatera Utara (Sumut), untuk semakin menjamin ketersediaan gas elpiji di kawasan itu.
"Setelah pekan lalu meresmikan BBM Satu Harga di Nias, Pertamina, Rabu, juga meresmikan SPPBE di Gunung Sitoli, Nias," ujar General Manager PT Pertamina Marketing Operation Region (MOR) 1, Gema Iriandus Pahalawan, di Medan, Rabu.
SPPBE Gunungsitoli yang dibangun dan dikelola oleh PT Elnusa Petrofin memiliki tiga tanki penyimpanan elpiji berkapasitas masing-masing sebesar 50.000 metrik ton serta dilengkapi 12 filling unit.
Baca juga: Wali kota apresiasi pembangunan SPPBE di Gunungsitoli
Selain pengisian, SPPBE itu juga melayani distribusi elpiji melalui enam kendaraan dan akan ditambah 11 unit untuk lebih memperluas jangkauan layanan.
Menurut Gema, perluasan akses energi BBM dan elpiji di Nias berdampak positif bagi masyarakat di daerah itu.
Gema menegaskan, Pertamina terus memperjuangkan pemerataan energi ke seluruh Indonesia.
Di Pulau Nias, Pertamina hadir melayani kebutuhan energi BBM melalui 15 lembaga penyalur dengan enam di antaranya merupakan SPBU kompak BBM Satu Harga.
"Kehadiran SPPBE Gunung Sitoli bertujuan agar masyarakat semakin mudah mendapatkan elpiji 3 kg dengan harga yang wajar,"ujar Gema.
Pengoperasian SPPBE Gunung Sitoli, ujar dia, berdampak positif pada penyesuaian harga jual elpiji 3 kg di Nias.
Sebelumnya, harga elpiji 3 kg di kawasan Nias lebih mahal karena pasokannya dari SPPBE Padang Sidempuan yang memerlukan biaya transportasi.
Dia menegaskan meski penyesuaian Harga Eceran Tertinggi (HET) masih dibahas oleh pemerintah daerah, namun Pertamina telah menurunkan harga jual elpiji 3 kg rata-rata Rp9.000 per tabung.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020