Jadi pemimpin itu tidak ujug-ujug. Tapi harus melalui proses sehingga mampu menjalankan roda pemerintahan yang bersih dan mampu memajukan masyarakatnya.

Demikian antara lain dinyatakan KRT Drs H Dwi Prantara MM didampingi Drs H Edi Sampurna Rambe MSi  sebelum berangkat menuju Komisi Pemilihan Umum (KPU) Labuhanbatu Utara sebagai calon bupati/wakil bupati, Sabtu. (5/9).

"Kita siap menciptakan pemerintahan yang bersih dari kolusi, korupsi dan nepotisme," kata pria yang masih menjabat sebagai Wakil Bupati Labura tersebut di hadapan lebih kurang seribu pendukungnya.

Baca juga: Kapolres Labuhanbatu pantau keamanan pendaftaran bacalon bupati Labura

Untuk mampu nelakukan hal itu, pasangan yang maju dari jalur perseorangan itu menambahkan, diperlukan pemimpin dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. "Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pendukung sehingga kami dinyatakan KPU memenuhi syarat mencalon bupati/wakil bupati," akunya.

Mantan Sekretris Dinas P dan K Labura itu juga mengingatkan, pilkada adalah pembelajaran demokrasi. Sehingga tidak boleh ada intinidasi, ancaman dan fitnahan. "Kita tidak ingin ada ancaman, fitnahan dan intimidasj. Jjka ada, maka Dirasa Kalbu siap melawan," ujarnya disambut pekik semangat pendukung.

Pasangan yang dikenal dengan DiRasa Kalbu itu juga menyebutkan, pemimpin itu tidak bisa muncul ujug-ujug. "Pemimpin itu tidak tiba-tiba jatuh dari langit, keluar dari subgai atau laut," kata pria yang mendapat gelar Kanjeng Ratu Tumenggung (KRT) dari Kesultanan Solo itu.

Turut memberi sambutan pada acara yang digelar di halaman rumah Dwi Prantara tersebut calon wakilnya yang mantan Sekdakab Labura Drs Edi Sampurna Rambe Msi. Senada dengan pendampingnya, Edi juga menyatakan siap menciptakan pemerintahan yang bebas dari KKN.

Pewarta: Sukardi

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020