Bank Indonesia (BI) mengingatkan perlunya antisipasi terhadap kemungkinan terjadinya lonjakan inflasi di Sumatera Utara pada triwulan III  hingga triwulan IV 2020 akibat era adaptasi kebiasaan baru pandemi COVID-19. 

"Era AKB (adaptasi kebiasaan baru) mulai triwulan III diprediksi mendorong kenaikan harga berbagai barang sehingga bisa memicu inflasi," ujar Kepala BI Perwakilan Sumut, Wiwiek Sisto Widayat di Medan, Senin. 

Pada triwulan II inflasi di Sumut juga sudah mulai bergerak naik akibat COVID-19 khususnya dari harga obat dan tiket pesawat. 

Baca juga: Bank Indonesia prediksi inflasi di Sumut berpotensi melemah

Kalau tidak diantisipasi dan dikendalikan, dikhawatirkan terjadi lonjakan inflasi yang besar di triwulan III dan IV.  Apalagi di periode itu ada hari besar keagamaan yakni Idul Adha, Natal dan tahun baru. 

Menurut Wiwiek, BI sudah memprediksi inflasi Sumut sepanjang tahun 2020 akan lebih tinggi dari 2019 yang masih 2,33 persen. Walaupun besarannya masih berada di rentang target yang diperkirakan yakni di kisaran 2,6 - 3 persen. 

Baca juga: BI prediksi perekonomian Sumut pulih pada triwulan III 2020

"Inflasi di Sumut sepanjang 2020 diprediksi lebih tinggi dari 2019 yang mencapai 2,33 persen," ujarnya. 

Menurut dia, untuk tetap bisa menjaga inflasi, harus dilakukan pengawalan terhadap harga berbagai barang khususnya obat - obatan, ayam rasa, bawang merah, cabai merah dan termasuk tiket pesawat.

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020