Petani di Kota Binjai berhasil budidayakan bawang merah berbasis organik guna menjadikan daerah itu sentra produksi bawang merah di Sumatera Utara, terbukti hasilnya bisa mencapai 20 ton per bulannya.
Hal itu disampaikan Wali Kota Binjai Muhammad Idaham, di Binjai, Kamis.
Idaham menjelaskan terbukti dengan keberhasilan petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Harapan Tani membudidayakan tanaman bawang merah berbasis organik di kelurahan Tanah Merah, Kecamatan Binjai Selatan.
Baca juga: Pemkot Binjai raih WTP
"Tak tanggung- tanggung panen bawang merah yang dihasilkan dalam sebulan mencapai 20 ton," katanya.
Idaham menyampaikan apresiasi kepada Darmawan dan kelompok Harapan Tani dan berharap keberhasilan ini bisa ditularkan kepada kelompok tani lainnya dengan mengajak mereka ikut melakukan budidaya pertanian berbasis organik yang ramah lingkungan.
Hal penting lainnya yang tidak boleh dilupakan para petani juga harus berinovasi untuk bisa memberi nilai tambah bagi komoditas pertanian yang dihasilkan.
Salah satu yang bisa dilakukan adalah mengolah bawang merah menjadi bawang goreng. Pengolahan bawang merah menjadi bawang goreng ini sangat gampang dan mudah untuk dipasarkan, kata Idaham.
Sementara Darmawan dari Kelompok Harapan Tani menjelaskan penanaman bawang ini menggunakan pupuk organik yang kami olah sendiri.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Agustawan Karnajaya mengatakan tanaman bawang merah yang biasanya hanya tumbuh di daerah yang lembab dan berudara dingin ternyata bisa dibudidayakan di daerah dataran rendah berhawa panas seperti di lahan pertanian yang ada di Kota Binjai.
Keunggulan lainnya bawang yang dihasilkan adalah bawang merah berbasis organik yang ukurannya lebih besar dan lebih bagus dibanding bawang merah yang dihasilkan di daerah lain.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
Hal itu disampaikan Wali Kota Binjai Muhammad Idaham, di Binjai, Kamis.
Idaham menjelaskan terbukti dengan keberhasilan petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Harapan Tani membudidayakan tanaman bawang merah berbasis organik di kelurahan Tanah Merah, Kecamatan Binjai Selatan.
Baca juga: Pemkot Binjai raih WTP
"Tak tanggung- tanggung panen bawang merah yang dihasilkan dalam sebulan mencapai 20 ton," katanya.
Idaham menyampaikan apresiasi kepada Darmawan dan kelompok Harapan Tani dan berharap keberhasilan ini bisa ditularkan kepada kelompok tani lainnya dengan mengajak mereka ikut melakukan budidaya pertanian berbasis organik yang ramah lingkungan.
Hal penting lainnya yang tidak boleh dilupakan para petani juga harus berinovasi untuk bisa memberi nilai tambah bagi komoditas pertanian yang dihasilkan.
Salah satu yang bisa dilakukan adalah mengolah bawang merah menjadi bawang goreng. Pengolahan bawang merah menjadi bawang goreng ini sangat gampang dan mudah untuk dipasarkan, kata Idaham.
Sementara Darmawan dari Kelompok Harapan Tani menjelaskan penanaman bawang ini menggunakan pupuk organik yang kami olah sendiri.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Agustawan Karnajaya mengatakan tanaman bawang merah yang biasanya hanya tumbuh di daerah yang lembab dan berudara dingin ternyata bisa dibudidayakan di daerah dataran rendah berhawa panas seperti di lahan pertanian yang ada di Kota Binjai.
Keunggulan lainnya bawang yang dihasilkan adalah bawang merah berbasis organik yang ukurannya lebih besar dan lebih bagus dibanding bawang merah yang dihasilkan di daerah lain.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020