Seekor Orangutan Sumatera (Pongo Abelii) yang diperkirakan berjenis kelamin jantan berusia 20 tahun sejak beberapa pekan terakhir muncul di kawasan hutan Danau (Lau) Kawar yang berada di Gunung Sinabung Kecamatan Naman Teran Kabupaten Karo, Sumatera Utara.
Ketua Yayasan Orangutan Sumatera Lestari-Orangutan Informastion Centre (YOSL-OIC) Panut Hadisiswoyo kepada ANTARA di Medan, Kamis, membenarkan kemunculan Orangutan Sumatera tersebut.
Kemundulan Orangutan itu di daerah Danau Kawar di pinggiran hutan kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Deleng Lancuk yang merupakan kawasan habitat aslinya yang langsung berbatasan dengan Taman Hutan Raya (Tahura) di Karo.
Baca juga: BBKSDA Sumut lepasliarkan orangutan di hutan lindung Tapteng
Baca juga: Akan dijual melalui media sosial, dua bayi orangutan disita petugas
"Iya wajar saja penampakan Orangutan di kawasan tersebut memang tempat habitat aslinya namun karena hampir dekat di permukiman masyarakat kita tetap terus memantau pergerakannya," katanya.
Ia menambahkan bahwa saat ini pihaknya bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumut sudah langsung ke lapangan untuk memantau agar Orangutan tersebut agar tidak masuk ke perkampungan warga dengan menyosialisasikan kepada masyarakat mengenai satwa dilindungi.
"Orangutan itu dilindungi negara, hewan langka dan hampir punah sehingga harus bersama-sama kita lindungi karena Orangutan adalah petani hutan terbaik yang membantu regenerasi hutan," tambahnya.
Kemunculan Orangutan di kawasan itu menunjukan bahwa adanya keberadaan Orangutan di kawasan TWA Deleng Lancuk yang merupakan bagian dari habitat orangutan di Kawasan Ekosistem Leuser di blok Karo Langkat yang juga mencakup hutan Taman Hutan Raya (Tahura) dan Taman Nasional Gunung Leuser.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
Ketua Yayasan Orangutan Sumatera Lestari-Orangutan Informastion Centre (YOSL-OIC) Panut Hadisiswoyo kepada ANTARA di Medan, Kamis, membenarkan kemunculan Orangutan Sumatera tersebut.
Kemundulan Orangutan itu di daerah Danau Kawar di pinggiran hutan kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Deleng Lancuk yang merupakan kawasan habitat aslinya yang langsung berbatasan dengan Taman Hutan Raya (Tahura) di Karo.
Baca juga: BBKSDA Sumut lepasliarkan orangutan di hutan lindung Tapteng
Baca juga: Akan dijual melalui media sosial, dua bayi orangutan disita petugas
"Iya wajar saja penampakan Orangutan di kawasan tersebut memang tempat habitat aslinya namun karena hampir dekat di permukiman masyarakat kita tetap terus memantau pergerakannya," katanya.
Ia menambahkan bahwa saat ini pihaknya bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumut sudah langsung ke lapangan untuk memantau agar Orangutan tersebut agar tidak masuk ke perkampungan warga dengan menyosialisasikan kepada masyarakat mengenai satwa dilindungi.
"Orangutan itu dilindungi negara, hewan langka dan hampir punah sehingga harus bersama-sama kita lindungi karena Orangutan adalah petani hutan terbaik yang membantu regenerasi hutan," tambahnya.
Kemunculan Orangutan di kawasan itu menunjukan bahwa adanya keberadaan Orangutan di kawasan TWA Deleng Lancuk yang merupakan bagian dari habitat orangutan di Kawasan Ekosistem Leuser di blok Karo Langkat yang juga mencakup hutan Taman Hutan Raya (Tahura) dan Taman Nasional Gunung Leuser.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020