Seminar berbasis web (web-based seminar), atau yang lebih akrab dengan webinar, terutama yang berbayar, kian diminati di masa normal baru (new normal) menurut survei yang dilakukan Imogen Communications Institute (ICI).
ICI, melalui keterangannya pada Rabu, mengungkapkan di masa normal baru, webinar masih akan tetap menjadi tren namun sudah bergerak dengan konten yang lebih serius dan berbayar.
Dari hasil survei kepada 100 orang responden di seluruh Indonesia pada bulan Mei 2020, ditemukan 56 persen responden menyatakan tertarik mengikuti webinar berbayar. Sementara, 44 persen responden lainnya lebih memilih mengikuti webinar gratis.
Baca juga: Jangan bicara di transportasi publik demi mencegah penyebaran virus corona
Baca juga: Ilmuwan Singapura segera uji coba vaksin COVID-19 pada manusia
“Sebagian besar responden menyatakan tertarik mengikuti webinar berbayar asalkan tanpa syarat-syarat khusus, harganya harus terjangkau serta materinya menarik dan bermanfaat dalam menambah pengetahuan dan skill,” jelas Principal ICI dan Managing Director Imogen PR, Jojo S. Nugroho.
ICI melakukan survei ini untuk mendapatkan wawasan terkait preferensi masyarakat terhadap serba serbi penggunaan Zoom sebagai platform seminar dan kelas daring.
Survei dilakukan dengan memberikan pertanyaan pilihan ganda seputar serba-serbi penggunaan Zoom kepada target 100 orang dari seluruh Indonesia terdiri dari 61 persen laki-laki dan 39 persen perempuan. Responden didominasi oleh generasi milenial dengan rentang usia antara 26-35 tahun, dari latar belakang pendidikan yang beragam.
Baca juga: Corona di AS sudah mencapai 2.104.346 kasus, dengan 116.140 kematian
Menurut Jojo, para responden rela mengeluarkan uang untuk mengikuti webinar berbayar sesuai dengan kemampuan ekonominya dan kebutuhan mereka masing-masing.
Dari responden yang menyatakan tertarik mengikuti webinar berbayar tersebut, 60 persen diantaranya bersedia membayar dengan kisaran antara Rp100-200 ribu. Sementara, 13 persen responden lainnya bersedia membayar lebih dari Rp200 ribu, dan 8 persen bersedia membayar bila harganya kurang dari Rp100ribu.
”Yang penting buat mereka, syarat webinar berbayar yang diminati di antaranya memiliki konten atau materi inspiratif, eksklusif, berbicara hal teknis dan menampilkan pembicara yang keren dan populer,” kata Jojo.
“50 persen responden ingin ikut karena materinya tentang hal teknis dan memberikan tutorial secara step by step. Dan terakhir 31 persen respon rela membayar karena pembicara dalam webinar tersebut professional, praktisi dan terkenal di bidangnya,” lanjutnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
ICI, melalui keterangannya pada Rabu, mengungkapkan di masa normal baru, webinar masih akan tetap menjadi tren namun sudah bergerak dengan konten yang lebih serius dan berbayar.
Dari hasil survei kepada 100 orang responden di seluruh Indonesia pada bulan Mei 2020, ditemukan 56 persen responden menyatakan tertarik mengikuti webinar berbayar. Sementara, 44 persen responden lainnya lebih memilih mengikuti webinar gratis.
Baca juga: Jangan bicara di transportasi publik demi mencegah penyebaran virus corona
Baca juga: Ilmuwan Singapura segera uji coba vaksin COVID-19 pada manusia
“Sebagian besar responden menyatakan tertarik mengikuti webinar berbayar asalkan tanpa syarat-syarat khusus, harganya harus terjangkau serta materinya menarik dan bermanfaat dalam menambah pengetahuan dan skill,” jelas Principal ICI dan Managing Director Imogen PR, Jojo S. Nugroho.
ICI melakukan survei ini untuk mendapatkan wawasan terkait preferensi masyarakat terhadap serba serbi penggunaan Zoom sebagai platform seminar dan kelas daring.
Survei dilakukan dengan memberikan pertanyaan pilihan ganda seputar serba-serbi penggunaan Zoom kepada target 100 orang dari seluruh Indonesia terdiri dari 61 persen laki-laki dan 39 persen perempuan. Responden didominasi oleh generasi milenial dengan rentang usia antara 26-35 tahun, dari latar belakang pendidikan yang beragam.
Baca juga: Corona di AS sudah mencapai 2.104.346 kasus, dengan 116.140 kematian
Menurut Jojo, para responden rela mengeluarkan uang untuk mengikuti webinar berbayar sesuai dengan kemampuan ekonominya dan kebutuhan mereka masing-masing.
Dari responden yang menyatakan tertarik mengikuti webinar berbayar tersebut, 60 persen diantaranya bersedia membayar dengan kisaran antara Rp100-200 ribu. Sementara, 13 persen responden lainnya bersedia membayar lebih dari Rp200 ribu, dan 8 persen bersedia membayar bila harganya kurang dari Rp100ribu.
”Yang penting buat mereka, syarat webinar berbayar yang diminati di antaranya memiliki konten atau materi inspiratif, eksklusif, berbicara hal teknis dan menampilkan pembicara yang keren dan populer,” kata Jojo.
“50 persen responden ingin ikut karena materinya tentang hal teknis dan memberikan tutorial secara step by step. Dan terakhir 31 persen respon rela membayar karena pembicara dalam webinar tersebut professional, praktisi dan terkenal di bidangnya,” lanjutnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020