Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengungkapkan penyebab dirinya mundur dari jabatan perdana menteri dan mengundurkan diri sebagai Ketua Partai Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu) pada Senin 24 Februari 2020 .
"Saya dapati banyak yang tidak paham kenapa saya mengundurkan diri dari perdana menteri. Saya meletakkan jabatan karena partai saya sendiri menolak saya yaitu mereka membawa keputusan yang bertentangan dengan nasihat saya, bermakna partai sudah hilang kepercayaan kepada saya," ujar Mahathir dalam pernyataan video melalui Facebook, Senin.
Baca juga: PM Malaysia: "lockdown" sebagian diperpanjang hingga 14 April
Dalam keadaan seperti itu, ujar Mahathir, dirinya tidak bisa seterusnya sebagai ketua Partai Bersatu karena tindakan partainya sendiri dia berpendapat bahwa rencana supaya Partai Bersatu keluar dari Pakatan Harapan (PH) tidak memiliki alasan yang baik.
"Saya didukung oleh Pakatan Harapan. Dalam musyawarah hari Jumat mereka meluruskan bahwa saya bebas kapan meletakkan jabatan. Karena itu saya beritahu ke Muhyiddin (Perdana Menteri Malaysia saat ini) karena saya didukung penuh tidak ada sebabnya saya keluar dari PH," katanya.
Baca juga: Sempat mengundurkan diri sebagai ketua, Mahathir kembali pimpin Partai Bersatu Malaysia
Kalau ada sebab-sebab lain, ujar dia, tunggulah dirinya akan keluar dari PH tetapi dia berpendapat Partai Bersatu perlu keluar dari Pakatan Harapan saat itu juga kalau tidak keluar maka orang Melayu akan dihancurkan oleh Partai Aksi Demokrasi (DAP).
"Saya tidak yakin DAP akan begitu mudah menghancurkan orang Melayu karena itu saya bilang tunggu kita ambil waktu sedikit," katanya.
Mahathir menegaskan PH yang memenangi Pemilu (Pilihan Raya) sehingga pihaknya bersama PH.
"Dengan dukungan mereka kita mendapatkan kemenangan. Kemudian kita akan kerja sama dengan partai yang kalah?, partai yang terlibat dengan korupsi dan pencurian uang? Mereka tidak peduli dengan pendapat saya dan mereka keluar dari PH," katanya.
Mahathir kemudian berpikir secara mendalam karena partainya menolak dirinya karena itu dirinya melepaskan jabatan sebagai Ketua PH dan sebagai PM.
"Walaupun kemudian ramai yang datang agar saya kembali menjadi ketua.Saya kembali jadi ketua Bersatu tetapi bukan PH dan PH sudah jatuh akibat tindakan kita keluar dari PH," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
"Saya dapati banyak yang tidak paham kenapa saya mengundurkan diri dari perdana menteri. Saya meletakkan jabatan karena partai saya sendiri menolak saya yaitu mereka membawa keputusan yang bertentangan dengan nasihat saya, bermakna partai sudah hilang kepercayaan kepada saya," ujar Mahathir dalam pernyataan video melalui Facebook, Senin.
Baca juga: PM Malaysia: "lockdown" sebagian diperpanjang hingga 14 April
Dalam keadaan seperti itu, ujar Mahathir, dirinya tidak bisa seterusnya sebagai ketua Partai Bersatu karena tindakan partainya sendiri dia berpendapat bahwa rencana supaya Partai Bersatu keluar dari Pakatan Harapan (PH) tidak memiliki alasan yang baik.
"Saya didukung oleh Pakatan Harapan. Dalam musyawarah hari Jumat mereka meluruskan bahwa saya bebas kapan meletakkan jabatan. Karena itu saya beritahu ke Muhyiddin (Perdana Menteri Malaysia saat ini) karena saya didukung penuh tidak ada sebabnya saya keluar dari PH," katanya.
Baca juga: Sempat mengundurkan diri sebagai ketua, Mahathir kembali pimpin Partai Bersatu Malaysia
Kalau ada sebab-sebab lain, ujar dia, tunggulah dirinya akan keluar dari PH tetapi dia berpendapat Partai Bersatu perlu keluar dari Pakatan Harapan saat itu juga kalau tidak keluar maka orang Melayu akan dihancurkan oleh Partai Aksi Demokrasi (DAP).
"Saya tidak yakin DAP akan begitu mudah menghancurkan orang Melayu karena itu saya bilang tunggu kita ambil waktu sedikit," katanya.
Mahathir menegaskan PH yang memenangi Pemilu (Pilihan Raya) sehingga pihaknya bersama PH.
"Dengan dukungan mereka kita mendapatkan kemenangan. Kemudian kita akan kerja sama dengan partai yang kalah?, partai yang terlibat dengan korupsi dan pencurian uang? Mereka tidak peduli dengan pendapat saya dan mereka keluar dari PH," katanya.
Mahathir kemudian berpikir secara mendalam karena partainya menolak dirinya karena itu dirinya melepaskan jabatan sebagai Ketua PH dan sebagai PM.
"Walaupun kemudian ramai yang datang agar saya kembali menjadi ketua.Saya kembali jadi ketua Bersatu tetapi bukan PH dan PH sudah jatuh akibat tindakan kita keluar dari PH," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020