Virus (FOTO/ReutersHandout- NIAID/hp.)

1. Mikrograf elektron berwarna yang dipindai dari sel apoptosis (merah) yang terinfeksi partikel virus SARS-COV-2 (kuning) yang dikenal sebagai virus corona, diisolasi dari sampel pasien. Gambar ini diambil di NIAID Integrated Research Facility (IRF), di Fort Detrick, Maryland, Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular NIH, AS. 
 
Virus Corona (FOTO/ReutersHandout- NIAID/hp.)

2. Mikrograf elektron berwarna yang dipindai dari sel apoptosis (ungu) yang terinfeksi partikel virus SARS-COV-2 (kuning) yang dikenal sebagai virus corona, diisolasi dari sampel pasien. Gambar ini diambil di NIAID Integrated Research Facility (IRF), di Fort Detrick, Maryland, Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular NIH, AS. 
 
Virus (FOTO/ReutersHandout- NIAID/hp.)

3. Mikrograf elektron berwarna yang dipindai dari sel apoptosis (hijau) yang terinfeksi partikel virus SARS-COV-2 (kuning) yang dikenal sebagai virus corona, diisolasi dari sampel pasien. Gambar ini diambil di NIAID Integrated Research Facility (IRF), di Fort Detrick, Maryland, Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular NIH, AS.
 
Virus (FOTO/ReutersHandout- NIAID/hp.)

4. Mikrograf elektron berwarna yang dipindai dari sel apoptosis (hijau) yang terinfeksi partikel virus SARS-COV-2 (oranye) yang dikenal sebagai virus corona, diisolasi dari sampel pasien, Gambar ini diambil di NIAID Integrated Research Facility (IRF), di Fort Detrick, Maryland, Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular NIH, AS. 
 

Pewarta: ANTARA

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020