Virus corona baru, COVID-19, membunuh satu orang setiap 10 menit di Iran, kata kementerian kesehatan, Kamis (19/3), sementara jumlah total kematian di negara itu naik menjadi 1.284.
"Berdasarkan informasi kami, setiap 10 menit satu orang meninggal karena virus corona dan setiap satu jam sekitar 50 orang tertular virus tersebut di Iran," kata juru bicara Kementerian Kesehatan Iran, Kianush Jahanpur, di Twitter.
Baca juga: Positif COVID-19, Wali Kota Bogor diisolasi di RSUD
Wakil Menteri Kesehatan Iran Alireza Raisi mengatakan jumlah pengidap COVID-19 di Republik Islam itu sudah mencapai 18.407 orang.
Pemerintah telah memerintahkan agar sekolah-sekolah dan universitas ditutup serta acara olahraga, kebudayaan dan agama dilarang digelar. Iran juga telah menutup empat tempat suci Syiah.
Baca juga: Pangeran Albert dari Monaco dinyatakan positif corona
Baca juga: Pasien positif corona di Sumut bertambah menjadi dua orang
Virus corona juga mengganggu perayaan Tahun Baru Nowruz, yang dimulai pada Jumat, di Iran. Pihak berwenang telah meminta masyarakat untuk tinggal di rumah dan tidak bepergian selama masa liburan untuk membantu menahan penyebaran COVID-19.
"Dengan 149 kematian baru dalam 24 jam terakhir ini, total jumlah kematian karena virus itu sudah mencapai 1.284. Celakanya, ada 1.046 kasus baru infeksi sejak kemarin," kata Raisi dalam siaran di stasiun televisi negara.
Kepala badan energi nuklir Iran Ali Akbar Salehi mengatakan kepada stasiun televisi negara pada Kamis bahwa perayaan tahunan program nuklir Iran bulan depan tidak akan diadakan karena wabah virus corona.
Sumber: Reuters
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
"Berdasarkan informasi kami, setiap 10 menit satu orang meninggal karena virus corona dan setiap satu jam sekitar 50 orang tertular virus tersebut di Iran," kata juru bicara Kementerian Kesehatan Iran, Kianush Jahanpur, di Twitter.
Baca juga: Positif COVID-19, Wali Kota Bogor diisolasi di RSUD
Wakil Menteri Kesehatan Iran Alireza Raisi mengatakan jumlah pengidap COVID-19 di Republik Islam itu sudah mencapai 18.407 orang.
Pemerintah telah memerintahkan agar sekolah-sekolah dan universitas ditutup serta acara olahraga, kebudayaan dan agama dilarang digelar. Iran juga telah menutup empat tempat suci Syiah.
Baca juga: Pangeran Albert dari Monaco dinyatakan positif corona
Baca juga: Pasien positif corona di Sumut bertambah menjadi dua orang
Virus corona juga mengganggu perayaan Tahun Baru Nowruz, yang dimulai pada Jumat, di Iran. Pihak berwenang telah meminta masyarakat untuk tinggal di rumah dan tidak bepergian selama masa liburan untuk membantu menahan penyebaran COVID-19.
"Dengan 149 kematian baru dalam 24 jam terakhir ini, total jumlah kematian karena virus itu sudah mencapai 1.284. Celakanya, ada 1.046 kasus baru infeksi sejak kemarin," kata Raisi dalam siaran di stasiun televisi negara.
Kepala badan energi nuklir Iran Ali Akbar Salehi mengatakan kepada stasiun televisi negara pada Kamis bahwa perayaan tahunan program nuklir Iran bulan depan tidak akan diadakan karena wabah virus corona.
Sumber: Reuters
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020