Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara, Jawa Tengah, menargetkan Kabupaten Lamongan sebagai sentra rajungan menyusul potensi hasil tangkapan lautnya, terutama rajungan yang dinilai cukup melimpah.

"Program tersebut, termasuk salah satu program strategis kami setelah sebelumnya menjadikan Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati sebagai sentra nila," kata Kepala BBPBAP Jepara Sugeng Raharjo di Jepara, Jawa Tengah, Jumat.

Baca juga: RSU Tarutung pantau pasien kelima terduga "suspect" corona dari Balige

Dalam rangka mewujudkan Lamongan sebagai sentra rajungan, BBPBAP Jepara bersama nelayan setempat melakukan restocking atau penebaran benih kembali sebanyak 200.000 ekor benih rajungan di Desa Kemantren, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, Jumat (13/3) ini.

Baca juga: Total positif corona di Tanah Air 69 orang, dua diantaranya bayi

Kegiatan tersebut didukung Dinas Perikanan Kabupaten Lamongan, KUB Citra Samudra, HNSI, serta masyarakat nelayan setempat.

Adapun tujuan restocking tersebut, kata Sugeng untuk kelestarian rajungan di Lamongan karena BBPBAP Jepara ingin menjadikan Lamongan sebagai lumbungnya rajungan, pusatnya atau kampungnya rajungan.

"Harapannya semua pihak mendukung dan saling menjaga rajungan yang nantinya bisa mendatangkan rejeki berlimpah," ujarnya.

Ia mengingatkan rajungan yang bertelur, 2,5 persennya dijadikan zakat bagi masyarakat, dikembalikan ke alam untuk keseimbangan lingkungan guna untuk anak cucu nantinya serta untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan.

"Tingkat produksinya diharapkan juga semakin meningkat," ujarnya.

Sebelumnya, kata dia, telah diawali dengan membuat proyek percontohan pengembangan rajungan di Pantura, mengingat potensi perairannya memiliki karakteristik yang sesuai untuk rajungan serta produksi hasil tangkapannya juga cenderung stabil.

Di sisi lain, adanya perubahan pola pikir dari nelayan penangkap rajungan yang mulai sadar dan tertarik akan pentingnya keberlanjutan produksi sehingga memilih budidaya sebagai solusi jitu.

"Kami merespons cepat melalui pendampingan teknologi budidaya dan restocking," ujarnya.

Sugeng berharap restocking tersebut dapat melestarikan rajungan di perairan laut Lamongan serta dapat memperbaiki genetik rajungan di alam sekitar sehingga pertumbuhannya diharapkan dapat kembali normal.

Broodstock induk alam atau bank induk rajungan diharapkan dapat dibuat oleh nelayan maupun pembudidaya yang ada di daerah tersebut sehingga dapat membantu menjaga kelestarian dan populasi rajungan di perairan setempat.

"Budidaya rajungan di tambak masyarakat Kemantren diharapkan mampu menjadi suatu percontohan di Desa Kemantren dan mempunyai dampak yang luas di Kabupaten Lamongan," imbuhnya.

Sugeng juga memberikan arahan diversifikasi komoditas dapat dilakukan dengan menambahkan komoditas bandeng dan rumput laut dan kekerangan, mengingat periaran di Desa Kemantren yang dianggap sangat subur.

Bagi Pemerintah Kabupaten Lamongan, kegiatan restocking merupakan kegiatan yang baru pertama dilakukan dan diharapkan mampu memberikan dampak yang positif dan bermanfaat untuk kesejahteraan nelayan. 

Pewarta: Akhmad Nazaruddin

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020