Petani Jagung Sumut memilih benih jagung BISI untuk program pemberian bantuan benih jagung hibrida dengan dana APBN tahun 2019.

"Pemerintah tidak bisa memaksakan petani untuk menerima jenis bibit jagung tertentu. Petani yang memilih dan diakui banyak yang minta produk BISI," ujar  Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Sumut, Juwaini, di Medan, Selasa.

Petani memilih produk  PT BISI International dengan alasan benih itu  sesuai atau cocok dengan kondisi tanah di Sumut.

Baca juga: Bupati Tapsel resmikan fasilitas produksi Jagung Pipil dibangun PT.AR

Mengutip pernyataan petani, Juwaini menyebutkan, benih BISI,  relatif lebih tahan dari serangan hama dan penyakit yang bisa mengganggu proses pertumbuhan tanaman jagung.

"Kita tidak bisa memaksakan suatu produk benih ke petani, karena mereka lebih tahu apa sebaiknya benih yang ditanam dan menghasilkan panen berlimpah," ujarnya.

Dia menyebutkan, ada tiga varian benih BISI yang dipilih petani penerima bantuan, masing-masing BISI 226, BISI 228 dan BISI 816.

Tiga varian benih dengan total mencapai 346.755 kg
tersebut dialokasikan untuk ditanam di areal seluas 28.412,5 hektare.

Baca juga: Martabe pupus keputusasaan petani jagung Aek Sumuran

Penanaman jagung terbesar di Kabupaten Mandailing Natal dengan areal seluas 4.250 hektare dengan kebutuhan benih sebanyak 63.750 kilogram dan Kabupaten Langkat seluas 4.000 hektare.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut,  H Dahler Lubis menegaskan, penerima bantuan memang memilih jenis benih yang akan ditanam.

"Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura juga hanya menindaklanjuti permohonan dari dinas kabupaten/kota yang merekomendasikan kelompok tani penerima bantuan dan termasuk jenis benihnya," ujar Dahler.

Deputy Manager PT BISI International (Tbk) Sumut-Aceh, Zuan Ari, menyebutkan, perusahaan memang berusaha menghasilkan produk sesuai kebutuhan.

"Untuk tahun 2019, total jagung hibrida BISI beragam varian yang digunakan di wilayah Sumut berkisar 1,472 juta," katanya.

Zuan menyebutkan, seluruh varian produk benih yang dihasilkan memiliki keunggulan.

Produksi yang dihasilkan benih BISI 226, misalnya, memiliki tongkol besar dengan biji yang rapat serta biji jagungnya cukup berbobot.

Daya tahan jagung BISI 226 juga sangat baik terhadap penyakit bulai.

"Jenis itu bisa juga dipanen muda untuk konsumsi dan dipanen tua untuk pakan ternak," ujarnya.

Adapun  BISI 816 disukai karena paling tahan terhadap penyakit bulai jagung serta mempunyai tongkol yang besar dan seragam sehingga hasil panennya tergolong banyak.

"BISI 816 sangat cocok ditanam di lahan sawah maupun darat," ujar Zuan.

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020