Kepala Badan Pusat Statistik Sumut Syech Suhaimi mengatakan inflasi di Sumut pada Februari 2020 sebesar 0,13 persen terutama  didorong kenaikan harga bawang putih.

Pada Januari 2020, Sumut mencatat inflasi sebesar 0,57 persen, dengan demikian  inflasi tahun kalender mencapai 0,70 persen.

"Meski dua kota yang dijadikan IHK (indeks harga konsumen) yakni Padangsidempuan dan Gunung Sitoli, Nias, mengalami deflasi, tetapi pada Februari; Sumut tetap inflasi 0,13 persen," ujarnya di Medan, Sumut, Senin.

Baca juga: BPS Tapsel mencatat Sipirok tertinggi persentase pengisian SP 2020 online

Padangsidempuan deflasi 0,01 persen dan Gunung Sitoli deflasi 0,73 persen.

Sementara, inflasi terjadi di Kota Medan 0,14 persen, Pematangsiantar 0,12 persen dan Sibolga 0,69 persen.

Baca juga: Istana Maimun di Medan paling banyak dikunjungi wisatawan

"Komoditas utama penyumbang inflasi di Sumut pada Februari antara lain bawang putih, cabai merah, beras, dan kentang," ujar Syech.

Pengamat ekonomi Wahyu Ario Pratomo  mengingatkan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sumut harus lebih kerja keras untuk mengendalikan harga guna menekan inflasi.

Baca juga: Penduduk miskin di Sumut tinggal 1,26 juta jiwa

Meskipun dibandingkan inflasi secara nasional, Sumut masih lebih rendah, namun, kata dia, untuk Maret, masih ada ancaman inflasi terutama akibat gejolak harga gula pasir.

"Bulog diharapkan sudah menjalankan fungsinya lebih maksimal seperti melakukan OP (operasi pasar) bawang dan gula yang harganya lagi naik," ujarnya yang Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara (USU).

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020