Pemerintah Korea pada Jumat melaporkan 256 pasien baru yang tertular jenis baru virus corona atau COVID-19 sehingga total orang yang terjangkit di sana mencapai 2.022 jiwa, demikian informasi dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korsel (KCDC).
Dari jumlah kasus baru itu, 182 di antaranya merupakan warga di Kota Daegu, tempat berdirinya Gereja Shincheonji, pusat penyebaran wabah, kata KCDC dalam pernyataan tertulisnya.
Baca juga: Kasus COVID-19 bertambah ke sembilan negara
Sementara itu, korban tewas akibat COVID-19 masih di angka 13 jiwa, tidak berubah dari hari sebelumnya.
Di tengah penyebaran wabah, grup band Korsel, BTS, membatalkan konsernya yang akan berlangsung pada April di Seoul, demikian informasi dari pihak label, Big Hit Entertainment.
Konser "MAP OF THE SOUL TOUR-SEOUL" mulanya direncanakan berlangsung pada 11, 12, 18, dan 19 April di Stadion Olimpiade, Seoul.
Baca juga: Cegah penyebaran virus corona, Arab Saudi tangguhkan pelayanan umrah
Di samping pembatalan konser musik, tingginya jumlah korban tewas sejak pekan lalu di Korsel ikut mendorong saham di negara itu anjlok pada Jumat.
Penurunan harga membuat laporan kinerja mingguan saham di Korsel pada pekan ini jadi yang terburuk sejak 2011, setelah jatuhnya pasar saham Amerika Serikat.
Dari dunia penerbangan, maskapai Korean Air Lines pada Jumat mengatakan pihaknya akan mengukur suhu tubuh seluruh penumpang yang akan terbang ke Amerika Serikat. Pihak maskapai tidak akan memberangkatkan penumpang yang memiliki suhu tubuh di atas 37,5 derajat Celsius atau 99,5 derajat Fahrenheit.
Aturan itu diberlakukan setelah seorang awak kabin terkonfirmasi positif COVID-19 pada Selasa. Temuan itu menyebabkan kantor cabang maskapai dekat Bandara Internasional Incheon ditutup. Pasalnya, kantor itu merupakan lokasi pengarahan para awak kabin sebelum bertugas.
Di China, pusat penyebaran wabah COVID-19, jumlah penderita nyaris mencapai 80.000 jiwa, sementara korban tewas telah melebihi 2.700 jiwa. COVID-19 telah menyebar setidaknya ke 44 negara di luar China dengan jumlah 3.500 pasien tertular virus dan 54 korban meninggal dunia.
Sumber: Reuters
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
Dari jumlah kasus baru itu, 182 di antaranya merupakan warga di Kota Daegu, tempat berdirinya Gereja Shincheonji, pusat penyebaran wabah, kata KCDC dalam pernyataan tertulisnya.
Baca juga: Kasus COVID-19 bertambah ke sembilan negara
Sementara itu, korban tewas akibat COVID-19 masih di angka 13 jiwa, tidak berubah dari hari sebelumnya.
Di tengah penyebaran wabah, grup band Korsel, BTS, membatalkan konsernya yang akan berlangsung pada April di Seoul, demikian informasi dari pihak label, Big Hit Entertainment.
Konser "MAP OF THE SOUL TOUR-SEOUL" mulanya direncanakan berlangsung pada 11, 12, 18, dan 19 April di Stadion Olimpiade, Seoul.
Baca juga: Cegah penyebaran virus corona, Arab Saudi tangguhkan pelayanan umrah
Di samping pembatalan konser musik, tingginya jumlah korban tewas sejak pekan lalu di Korsel ikut mendorong saham di negara itu anjlok pada Jumat.
Penurunan harga membuat laporan kinerja mingguan saham di Korsel pada pekan ini jadi yang terburuk sejak 2011, setelah jatuhnya pasar saham Amerika Serikat.
Dari dunia penerbangan, maskapai Korean Air Lines pada Jumat mengatakan pihaknya akan mengukur suhu tubuh seluruh penumpang yang akan terbang ke Amerika Serikat. Pihak maskapai tidak akan memberangkatkan penumpang yang memiliki suhu tubuh di atas 37,5 derajat Celsius atau 99,5 derajat Fahrenheit.
Aturan itu diberlakukan setelah seorang awak kabin terkonfirmasi positif COVID-19 pada Selasa. Temuan itu menyebabkan kantor cabang maskapai dekat Bandara Internasional Incheon ditutup. Pasalnya, kantor itu merupakan lokasi pengarahan para awak kabin sebelum bertugas.
Di China, pusat penyebaran wabah COVID-19, jumlah penderita nyaris mencapai 80.000 jiwa, sementara korban tewas telah melebihi 2.700 jiwa. COVID-19 telah menyebar setidaknya ke 44 negara di luar China dengan jumlah 3.500 pasien tertular virus dan 54 korban meninggal dunia.
Sumber: Reuters
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020