Masyarakat dan pemuda Pangkalan Brandan Kabupaten Langkat melakukan aksi dengan konvoi menggunakan sepeda motor diawali dari makam Pahlawan Pangkalan Brandan dan berakhir di pintu gerbang Pertamina, menuntut Pemerintah Pusat membuka kembali kilang minyak pertama di Indonesia itu.
Hal itu disampaikan Kordinator Lapangan R Simanjuntak yang juga Ketua KNPI Babalan, di Pangkalan Brandan, Rabu.
Baca juga: Pemkab Langkat belum keluarkan izin pembangunan tower yang akibatkan tiga pekerja meninggal
Simanjuntak menjelaskan kilang minyak Pangkalan Brandan itu yang pernah pada masanya sebagai Pertamina Sumbangut dan kini menjadi area Pangkalan Brandan UP II Dumai.
"Kami menuntut agar kilang minyak pertama di Indonesia ini untuk di buka kembali," katanya.
Baca juga: Pelajar Sei Bingai Langkat tewas gantung diri
Aksi yang ke empat kali ini dilakukan secara damai tanpa adanya orasi ini hanya di lakukan dengan penyampaian aspirasi melalui tulisan di kertas karton intinya meminta Pertamina untuk kembali mengaktifkan kilang pertama di Indonesia ini, yang memberikan kontribusi yang cukup besar atas perkembangan Pertamina bisa seperti sekarang ini.
"Pertamina jangan melupakan sejarah atas andil besar perminyakan Indonesia yang ada di Pangkalan Brandan dan Langkat," ungkapnya.
Dimana aksi damai ini berlangsung satu jam, yang berakhir di perumahan Pertamina gas dengan tuntutan agar Pertamina gas lebih terbuka dalam penyaluran CSR dalam upaya melakukan pembinaan masyarakat khususnya pemuda di Kecamatan Pangkalan Brandan, Kabupaten Langkat dan Indonesia.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
Hal itu disampaikan Kordinator Lapangan R Simanjuntak yang juga Ketua KNPI Babalan, di Pangkalan Brandan, Rabu.
Baca juga: Pemkab Langkat belum keluarkan izin pembangunan tower yang akibatkan tiga pekerja meninggal
Simanjuntak menjelaskan kilang minyak Pangkalan Brandan itu yang pernah pada masanya sebagai Pertamina Sumbangut dan kini menjadi area Pangkalan Brandan UP II Dumai.
"Kami menuntut agar kilang minyak pertama di Indonesia ini untuk di buka kembali," katanya.
Baca juga: Pelajar Sei Bingai Langkat tewas gantung diri
Aksi yang ke empat kali ini dilakukan secara damai tanpa adanya orasi ini hanya di lakukan dengan penyampaian aspirasi melalui tulisan di kertas karton intinya meminta Pertamina untuk kembali mengaktifkan kilang pertama di Indonesia ini, yang memberikan kontribusi yang cukup besar atas perkembangan Pertamina bisa seperti sekarang ini.
"Pertamina jangan melupakan sejarah atas andil besar perminyakan Indonesia yang ada di Pangkalan Brandan dan Langkat," ungkapnya.
Dimana aksi damai ini berlangsung satu jam, yang berakhir di perumahan Pertamina gas dengan tuntutan agar Pertamina gas lebih terbuka dalam penyaluran CSR dalam upaya melakukan pembinaan masyarakat khususnya pemuda di Kecamatan Pangkalan Brandan, Kabupaten Langkat dan Indonesia.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020