Dalam upaya mendukung program 11 juta petani millenial, Polbangtan Medan menerapkan model pembelajaran Teaching Factory (TEFA) salah satunya aquaponik.

Direktur Polbangtan Medan Yuliana Kansrini yang menghubungi, Rabu (12/2), mengatakan, dukungan tersebut sesuai target Kementan untuk memakmurkan Indonesia kedepan.

"BPPSDMP Kementerian Pertanian targetkan penambahan satu juta petani millenial untuk memakmurkan Indonesia kedepan," jelasnya.

Sejalan dengan target tersebut Polbangtan Medan turut serta mengembangkan mahasiswanya sebagai pengusaha pertanian millenial, salah satunya dengan pengembangan aquaponik, juga perwujudan Tri Dhrama Perguruan Tinggi.


Baca juga: Polbangtan Medan dukung program Kostratani

Pembelajaran aquaponik itu sendiri berkaitan matakuliah Tanaman Perkotaan di Polbangtan Medan.

"Aquaponik sebuah alternatif menanam tanaman dan sambil memelihara ikan dalam satu wadah. Proses dimana tanaman memanfaatkan unsur hara berasal dari kotoran ikan yang apabila dibiarkan di dalam kolam akan menjadi racun bagi ikan itu sendiri," jelasnya.

Pada prakteknya tanaman aquaponik akan berfungsi sebagai filter vegetasi yang mengurangi zat racun dan mengubahnya menjadi tidak beracun dan tidak berbahaya bagi ikan, sekaligus suplai oksigen pada air yang dipergunakan untuk ikan.

Baca juga: Polbangtan Medan hadir Soft Launching AWR Kementan di BPTP Sumut

"Ikan adalah kunci dalam sistem aquaponik. Ikan menyediakan hampir semua nutrisi bagi tanaman. Ada berbagai jenis ikan yang dapat digunakan dalam sistem aquaponik. Jenis ikan ini tergantung pada iklim lokal dan jenis yang tersedia di pasaran, tetapi yang paling sering digunakan Polbangtan Medan adalah ikan Nila, ikan Mas, ikan Patin dan ikan Lele," sebutnya.

Aquaponik tidak hanya baik untuk sayuran hijau. Aquaponik akan menumbuhkan hampir semua jenis sayuran. Polbangtan Medan menggunakan varietas Bayam, Padi, Pakcoy dan Kangkung.

"Keterlibatan generasi milenial dalam mendukung, mengembangkan, serta memajukan sektor pertanian tanah air menjadi sangat dibutuhkan," tandasnya.

Baca juga: Polbangtan Medan apresiasi Kementan revitalisasi penyuluh pertanian

Dengan demikian, lulusan Polbangtan Medan kedepan dapat menjadi  petani milenial yang mampu merefleksikan semangat kebangkitan dan kejayaan negara agraris sebagai jalan dan upaya pemerintah dalam menjadikan Indonesia lumbung pangan dunia.

"Sebagai lembaga pendidikan vokasi yang menerapkan model pembelajaran TEFA, maka Polbangtan Medan mulai mengembangkan Aquaponik dalam upaya mere-branding Polbangtan Medan. Mahasiswa sebagai generasi milenial punya kontribusi yang penting”, tambahnya.

Menang kata Yuliana, menarik minat generasi milenial ke pertanian bukanlah hal mudah. Sebab, selama ini petani selalu diidentikkan dengan pekerjaan yang kurang menguntungkan.

Pun demikian, penting untuk mengubah gambaran tersebut di mata generasi muda. Menawarkan solusi dengan mendirikan aquaponik sebagai tempat pembelajaran mahasiswa Polbangtan Medan dalam menerapkan pertanian modern.

“Kita harus gambarkan terlebih dahulu kepada kaum milenial bahwa bertani itu keren,” pungkasnya.

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020