Profesor Elwin Tobing, salah satu tim pengkaji pendirian Universitas Negeri Tapanuli Raya mengungkapkan, pendirian sebuah universitas negeri di Tapanuli sudah sangat terlambat dan ditunggu realisasinya oleh masyarakat.

"This is a long overdue (ini sudah sangat terlambat/ditunggu)," ungkap Prof Elwin, di tengah agenda pemaparan poin kajian akademis pendirian UNTARA, di Rumah Dinas Bupati Taput, Senin malam (3/2), sekira pukul 22.00 WIB.

Baca juga: Universitas Tapanuli Raya akan gabungkan Prodi Binus dan Udayana

Menurutnya, dalam sebuah sesi seminar di Universitas Sumatera Utara sekitar tujuh tahun lalu, mendesaknya pendiria perguruan tinggi negeri di daerah sudah dikumandangkannya.

"Di California saja yang berpenduduk 40 juta ada 148 universitas negeri, belum lagi yang swasta. Berdasarkan kalkulasi tersebut seharusnya kondisi Sumatera Utara yang berpenduduk 15 juta, seharusnya sudah membuka peluang berdirinya universitas negeri di daerah," sebut peraih gelar doktor ekonomi University Of Iowa USA, tersebut.

Baca juga: Tanah longsor di Desa Aeksiansimun Tarutung, seorang bocah "tertidur pulas" tewas

Baca juga: Deklarasi janji kinerja 2020, Ka Rutan Kelas IIB Tarutung : Tandatangani, camkan, laksanakan

Dikatakan, termasuk di wilayah Tapanuli Raya, khususnya Taput yang berpenduduk 300 ribu lebih sudah harus memiliki universitas negeri, kalau ingin maju.

Menurut Prof Elwin, dalam kajian ekonomi,  berdirinya sebuah universitas membuka peluang investasi yang tinggi. Dimana, untuk kondisi kemajuan Amerika Serikat, 1 dolar investasi di universitas telah menghasilkan 14 dolar. 

"Bisa jadi, jika perekonomian belum meningkat seperti di sini, 1 rupiah barangkali menjadi 3 rupiah dan akan meningkat seterusnya," urainya.

Untuk lebih menekankan rencana pendirian UNTARA, dia berharap tersedianya "blue print development" soal keberadaan kampus, dosen, dan lainnya yang dapat dikaitkan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah.

"Amerika dibangun di atas pendidikan, bukan pendidikan dasar lagi, tapi pendidikan tinggi," terangnya.

Prof Elwin juga menekankan, pentingnya dua bentuk kampanye dalam rencana pendirian dimaksud, yakni adanya persiapan, dan kekuatan.

Pewarta: Rinto Aritonang

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020