Sekretaris Umum (Sekum) Komite Olahraga Nasional (KONI) Provinsi Sumut, Khairul Azmi Hutasuhut melakukan bantingan Tai Otoshi, sebagai tanda dibukanya Kejuaraan Daerah (Kejurda) Jujitsu Piala Pengurus Besar Jujitsu Indonesia (PBJI) Sumut piala Ketua Umum PBJI Sumut, Agustama.

Kejuaraan yang berlangsung Minggu (15/12) di Gedung Astaka Komplek Dispora Sumut, Jalan Pancing Medan diikuti oleh 85 dari 200 Jujitsan yang sebelumnya telah diseleksi secara ketat.

Kejuaraan yang digelar tersebut menjadi pengalaman bagi PBJI Sumut untuk siap menghadapi pertandingan di Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 mendatang sekaligus menyumbang medali. 

"Apalagi, Sumut menjadi tuan rumah dalam ajang bergengsi itu nantinya," kata Sekretaris Umum (Sekum) Komite Olahraga Nasional (KONI) Provinsi Sumut, Khairul Azmi Hutasuhut  saat membuka Kejurda Jujitsu di Medan.

Ia menambahkan pada saat PON 2024 mendatang, Jujitsu di Sumatera Utara bisa ikut dipertandingkan dan akan bisa menyumbang medali, apalagi Sumatera Utara tuan rumah.

Ditempat yang sama, Ketua Umum PBJI Sumut Agustama juga menyampaikan bahwa selain untuk menjaring bibit-bibit atlet Jujitsu di Sumut, tujuan dari kejuaraan yang mereka gelar adalah untuk membiasakan para atlet saat berada di arena kompetisi. 

"Kejurda yang kami gelar itu utamanya untuk mencari bibit-bibit atlet dan membiasakan para atlet Jujitsu berada di arena. Jadi nantinya terbiasa menghadapi kompetisi di PON 2024 mendatang," katanya.

Untuk menyemarakkan kejuaraan tersebut PBJI menghadirkan petarung Mixed Matrial Arts (MMA), Rudy Gunawan (Ahong) yang berlatar belakang beladiri Jujitsu dan Dewan Guru Besar Jujitsu Indonesia (IJI) sekaligus pelatihnya Ahong, Harmudianto. 

Tampak hadir dalam kejuaraan tersebut  Wakil Ketua Tako Sumut, Henry Palti Tampubolon, Sekretaris Umum Taekwando Sumut, Suharwan serta perwakilan beladiri lain serta masyarakat umum.

Ada dua kategori yang dipertandingkan. Pertama Kumite, yakni pertandingan yang hanya memperbolehkan teknik pukulan, tendang dan bantingan. 

Kedua, Newaza, yakni pertandingan yang hanya memperbolehkan teknik bantingan dan kuncian.

Selain itu, ada sebanyak 12 kelas diadakan.

Untuk kategori newaza putra dibagi menjadi 5 kelas, yaitu kelas -48kg, -56, -64, -71, dan +72. Kategori newaza putri dibagi menjadi 2 kelas, yakni kelas -50 dan +51.

Sedangkan kategori Kumite Junior Putra dibagi menjadi 3 kelas, yakni kelas A, B dan C. Terakhir kelas Kumite Junior Putri dibagi menjadi 2 kelas, yaitu kelas A dan C.

Baca juga: Jaring atlet PON 2024, PBJI Sumut agendakan kejuaraan daerah

Baca juga: JFS gelar kenaikan tingkat Jujitsan

 

Pewarta: Septianda Perdana

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019