Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Front Pembela Islam (FPI) Kabupaten Labuhanbatu, mengecam aksi menganggu keamanan yang dilakukan terduga teroris di Mapolrestabes Medan.

Ketua DPW-FPI Kabupaten Labuhanbatu, Baddarudin Barus di Rantauprapat, Kamis (14/11) sore mengatakan, aksi teror yang terjadi di Mapolrestasbes Medan adalah tindakan yang tidak dibenarkan oleh agama apapun terlebih Islam.

Menurut dia, aksi teror itu bukan ajaran Islam, apalagi dikaitankan dengan agama Islam. Islam mengajarkan saling menghargai atau ukhuwah islamiyah antara umat beragama. 

Jangan mengiring opini teror di Indonesia terkhusus Sumatera Utara adalah identik dengan Islam, itu adalah fitnah. "Islam adalah agama yang rahmatan lil alamin bagi alam semesta," katanya.

Badaruddin Barus menjelaskan, aksi penyerangan itu dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab, yang ingin memecah belah kenyamanan yang sudah baik di wilayah Sumatera Utara. Jangan sampai masyarakat ikut menyebar foto dan video korban teror, karena media itu adalah tujuan aksi teroris untuk menyebarkan ketakutan kepada masyarakat.

Pihaknya mendukung penuh penegak hukum menuntaskan aksi teror di Mapolrestabes Medan dan siap membantu Kepolisian menangkal radikalisme untuk kepentingan bersama.

"Kita mendukung Kepolisian mencari sebab dan musababnya terjadi aksi teror, jangan hanya akibatnya saja, tapi carilah seperti kurangnya pemahaman agama, peningkatan ekonomi rakyat, atau ada unsur dendam," jelas Badaruddin Barus yang juga seorang pendakwah ini.

Sekretaris DPW-FPI Labuhanbatu, Ridwan MS mengaku prihatin aksi teror yang menimpa keluarga besar Polisi RI dan mengucapkan turut berduka cita atas kejadian tersebut.

Menurut dia, aksi teror itu adalah perbuatan oknum yang melanggar norma agama dan hukum, bukan atas nama agama ataupun organisasi masyarakat Islam.

Pihaknya mendukung kepolisian mengusut tuntas akar permasalahan teror yang meganggu keamanan dan ketertiban masyarakat. "Kami siap membantu POLRI/TNI dalam menjaga perdamaian, keamanan dan ketertiban dalam umat beragama," jelas Ridwan MS.
 

Pewarta: Kurnia Hamdani

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019