Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara memperingati Hari Bumi 2019 dengan tema "Biru Langitku, Hijau Bumiku" yang digelar di bantaran Sungai Sei Rampah, Kamis.

Dalam kesempatan itu, Bupati Serdang Bedagai, Soekirman, mengatakan isu polusi udara menjadi masalah utama terbesar bagi kesehatan manusia.

Badan PBB untuk Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan setiap tahun, tercatat tujuh juta orang meninggal karena udara yang tercemar.

Pemilihan tema "Biru Langitku, Hijau Bumiku" dikarenakan hal tersebut menggambarkan upaya untuk mengendalikan polusi udara berkaitan dengan upaya menata Bumi menjadi lebih hijau.

Pemerintah juga sudah melakukan pengendalian udara, antara lain dengan penerapan penggunaan bahan bakar bersih dengan bahan bakar setara standar Euro 4.

"Penggunaan bahan bakar yang lebih ini berpotensi menurunkan tingkat emisi CO sebesar 55 persen atau 280.721,8 ton/tahun," katanya.

Perihal aspek lingkungan, Soekirman membagikan pengalaman ketika melakukan kunjungan ke beberapa negara, seperti Jepang, Korea Selatan, dan Tanzania.

"Di Jepang, pelajar sudah sejak dini dididik menghargai tinggi kebersihan lingkungan. Di Korsel juga sama, sedangkan di Tanzania, agama dan hukum bisa dijadikan sebagai dasar untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan lingkungan. Di sana sejak lima tahun lalu sudah bebas dari sampah plastik," katanya.

Ia juga menyampaikan pentingnya menggalakkan program “Pattaya” (Pangan, Pariwisata dan Budaya), sesuai dengan visi misi nasional yang dicanangkan Presiden.

Bupati Soekirman secara khusus meminta semua dinas menempatkan diri sebagai Dinas Pariwisata.

Hal itu, salah satu cara agar seluruh pihak memanfaatkan aspek-aspek yang ada sebagai potensi dan destinasi wisata, seperti yang disaksikannya ketika melakukan kunjungan ke Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

"Di sana hal-hal sederhana bisa dijadikan sebagai atraksi wisata yang menarik minat wisatawan karena dikemas dengan baik. Kita punya potensi yang sama untuk itu," katanya.
 

Pewarta: Juraidi

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019