Konflik beruang dengan warga Desa Simpang Duhu Dolok Kecamatan Ulu Pungkut Kabupaten Mandailing Natal kerap terjadi dalam dua minggu belakangan ini.
Beruang yang diperkirakan berusia dewasa ini kerap muncul di perkebunan warga sehingga membuat warga yang ada di desa itu merasa resah.
Untuk menangani konflik satwa tersebut dengan warga, TNBG Resort 4 Alahan Kae telah memasang perangkap untuk menangkap satwa tersebut.
Selain itu, tim TNBG juga sebelumnya juga telah melakukan penghalauan dan pemantauan kelokasi, termasuk mengecek area-area yang sering dikunjungi satwa tersebut.
Pemasangan perangkap dimaksudkan untuk memberikan rasa ketenangan dan keamanan bagi masyarakat sekitar.
Kepala Resort 4 Alahan Kae TNBG, Haeruyadi kepada ANTARA, Jumat (4/10) menyampaikan, untuk menangani konflik satwa tersebut tim dari TNBG selain telah melakukan penghalauan satwa juga telah memasang perangkap pada beberapa titik di lokasi perkebunan warga yang ada di desa itu.
"Dengan berkoordinasi dengan Kepala Desa tim telah memasang dua buah perangkap untuk menangkap Beruang tersebut," katanya
Perangkap yang dipasang ini nantinya juga bisa dipindahkan sendiri oleh masyarakat ke lokasi yang di duga lebih berpotensi menangkap beruang dimaksud, tetapi dalam pengawasan Pemerintah Desa sehingga tidak dapat disalahgunakan.
Beruang tersebut dalam beberapa hari terakhir ini sering muncul di perkebunan warga dengan mencakar-cakar pohon disekitar perumahan penduduk.
Ia menjelaskan, apabila nanti Beruang tersebut nantinya masuk kedalam perangkap yang sudah dibuat, tim akan langsung mengkoordinasikannya dengan BKDSA Sumut yang dalam hal ini badan yang menangani masalah satwa.
"Setelah satwa nantinya diamankan, BKSDA Sumut bersama Balai TNBG melakukan evakuasi dan memberikan sosialisasi kepada masyarakat. Kemudian satwa tersebut dikarantina di BKSDA Sumut untuk penanganan lebih lanjut," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Balai TNBG melalui Kasubbag Tata Usaha Balai TNBG, Ir. Sahdin Zunaidi, M.Si melalui Kasubbag Tata Usaha Balai TNBG, Boby Nopandri menghimbau kepada warga agar mengurangi aktifitasnya diluar rumah disekitaran desa untuk mengurangi konflik dengat Beruang tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
Beruang yang diperkirakan berusia dewasa ini kerap muncul di perkebunan warga sehingga membuat warga yang ada di desa itu merasa resah.
Untuk menangani konflik satwa tersebut dengan warga, TNBG Resort 4 Alahan Kae telah memasang perangkap untuk menangkap satwa tersebut.
Selain itu, tim TNBG juga sebelumnya juga telah melakukan penghalauan dan pemantauan kelokasi, termasuk mengecek area-area yang sering dikunjungi satwa tersebut.
Pemasangan perangkap dimaksudkan untuk memberikan rasa ketenangan dan keamanan bagi masyarakat sekitar.
Kepala Resort 4 Alahan Kae TNBG, Haeruyadi kepada ANTARA, Jumat (4/10) menyampaikan, untuk menangani konflik satwa tersebut tim dari TNBG selain telah melakukan penghalauan satwa juga telah memasang perangkap pada beberapa titik di lokasi perkebunan warga yang ada di desa itu.
"Dengan berkoordinasi dengan Kepala Desa tim telah memasang dua buah perangkap untuk menangkap Beruang tersebut," katanya
Perangkap yang dipasang ini nantinya juga bisa dipindahkan sendiri oleh masyarakat ke lokasi yang di duga lebih berpotensi menangkap beruang dimaksud, tetapi dalam pengawasan Pemerintah Desa sehingga tidak dapat disalahgunakan.
Beruang tersebut dalam beberapa hari terakhir ini sering muncul di perkebunan warga dengan mencakar-cakar pohon disekitar perumahan penduduk.
Ia menjelaskan, apabila nanti Beruang tersebut nantinya masuk kedalam perangkap yang sudah dibuat, tim akan langsung mengkoordinasikannya dengan BKDSA Sumut yang dalam hal ini badan yang menangani masalah satwa.
"Setelah satwa nantinya diamankan, BKSDA Sumut bersama Balai TNBG melakukan evakuasi dan memberikan sosialisasi kepada masyarakat. Kemudian satwa tersebut dikarantina di BKSDA Sumut untuk penanganan lebih lanjut," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Balai TNBG melalui Kasubbag Tata Usaha Balai TNBG, Ir. Sahdin Zunaidi, M.Si melalui Kasubbag Tata Usaha Balai TNBG, Boby Nopandri menghimbau kepada warga agar mengurangi aktifitasnya diluar rumah disekitaran desa untuk mengurangi konflik dengat Beruang tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019