Neraca perdagangan luar negeri Sumut selama Januari - Agustus 2018 masih surplus 2,106 miliar dolar AS, meski nilai ekspor masih melemah..
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Syech Suhaimi di Medan, Selasa, mengatakan, nilai ekspor Sumut hingga Agustus 2019 sebesar 5, 109 miliar dolar AS.
Nilai ekspor Sumut di.periode 2019 itu turun dari periode sama 2018 yang sudah 5,862 miliar dolar AS.
Ekspor Sumut terbesar ke Republik Rakyat Tiongkok, Singapura dan India dengan devisa terbanyak dari sawit dan karet.
"Penurunan nilai ekspor terutama diakibatkan turunnya harga jual minyak sawit dan karet," ujarnya
Sementara nilai impor 3,003 miliar dolar AS atau juga turun dari periode sama 2018 ynag sudah 3,757 miliar dolar AS.
'Jadi neraca perdagangan luar negeri Sumut masih surplus 2,106 miliar dolar AS," ujar Syech.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia , (Apindo) Sumut, Parlindungan Purba menyebutkan, ekspor Sumut sebenarnya sudah semakin membaik yang ditandai naiknya volume ekspor.
Namun karena masih masa transisi, harga jual berbagai barang ekspor khususnya sawit dan karet tren melemah.
"Ada prediksi harga jual masih.melemah sehingga pengusaha berharap permintaan tetap naik," ujar Parlindungan.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Syech Suhaimi di Medan, Selasa, mengatakan, nilai ekspor Sumut hingga Agustus 2019 sebesar 5, 109 miliar dolar AS.
Nilai ekspor Sumut di.periode 2019 itu turun dari periode sama 2018 yang sudah 5,862 miliar dolar AS.
Ekspor Sumut terbesar ke Republik Rakyat Tiongkok, Singapura dan India dengan devisa terbanyak dari sawit dan karet.
"Penurunan nilai ekspor terutama diakibatkan turunnya harga jual minyak sawit dan karet," ujarnya
Sementara nilai impor 3,003 miliar dolar AS atau juga turun dari periode sama 2018 ynag sudah 3,757 miliar dolar AS.
'Jadi neraca perdagangan luar negeri Sumut masih surplus 2,106 miliar dolar AS," ujar Syech.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia , (Apindo) Sumut, Parlindungan Purba menyebutkan, ekspor Sumut sebenarnya sudah semakin membaik yang ditandai naiknya volume ekspor.
Namun karena masih masa transisi, harga jual berbagai barang ekspor khususnya sawit dan karet tren melemah.
"Ada prediksi harga jual masih.melemah sehingga pengusaha berharap permintaan tetap naik," ujar Parlindungan.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019