Sumatera Utara pada September 2019 mengalami deflasi sebesar 1,81 persen setelah beberapa bulan terakhir terus mengalami inflasi.
"Seperti nasional yang deflasi 0,27 persen, Sumut juga deflasi sebesar 1,81 persen," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Syech Suhaimi di Medan, Selasa.
Menurut dia, deflasi terjadi didorong turunnya harga berbagai barang. Harga cabai merah misalnya turun sebesar 28,26 persen, bawang merah turun 17,73 dan tarif angkutan udara 4,18 persen dan daging ayam ras turun 2,18 persen.
Deflasi yang rendah di Sumut juga didorong terjadinya juga deflasi di berbagai daerah yang dijadikan IHK (indeks harga konsumen) yakni Sibolga, Padangsidempuan, Pematangsiantar dan Medan. Sibolga inflasi sebesar 1,94 persen , Pematangsiantar 1,16 persen, Medan 1,92 persen dan Padangsidempuan 0,95 persen.
Kepala Kantor Bank Indonesia perwakilan Sumut, Wiwiek Sisto Widayat mengatakan Pemprov Sumut terus berupaya menjaga inflasi agar tidak terlalu melonjak.
Bulog misalnya sudah melakukan operasi pasar (OP) beras agar harga jual tetap normal.
Kepala Bulog Sumut, Basirun menyebutkan OP beras dilakukan rutin khususnya saat ada tren gejolak harga jual di pasar. Di akhir September hingga awal Oktober misalnya ada OP beras untuk mengantisipasi lonjakan harga mendekati masa paceklik.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
"Seperti nasional yang deflasi 0,27 persen, Sumut juga deflasi sebesar 1,81 persen," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Syech Suhaimi di Medan, Selasa.
Menurut dia, deflasi terjadi didorong turunnya harga berbagai barang. Harga cabai merah misalnya turun sebesar 28,26 persen, bawang merah turun 17,73 dan tarif angkutan udara 4,18 persen dan daging ayam ras turun 2,18 persen.
Deflasi yang rendah di Sumut juga didorong terjadinya juga deflasi di berbagai daerah yang dijadikan IHK (indeks harga konsumen) yakni Sibolga, Padangsidempuan, Pematangsiantar dan Medan. Sibolga inflasi sebesar 1,94 persen , Pematangsiantar 1,16 persen, Medan 1,92 persen dan Padangsidempuan 0,95 persen.
Kepala Kantor Bank Indonesia perwakilan Sumut, Wiwiek Sisto Widayat mengatakan Pemprov Sumut terus berupaya menjaga inflasi agar tidak terlalu melonjak.
Bulog misalnya sudah melakukan operasi pasar (OP) beras agar harga jual tetap normal.
Kepala Bulog Sumut, Basirun menyebutkan OP beras dilakukan rutin khususnya saat ada tren gejolak harga jual di pasar. Di akhir September hingga awal Oktober misalnya ada OP beras untuk mengantisipasi lonjakan harga mendekati masa paceklik.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019