Kabut asap akibat kebakaran lahan dan hutan yang melanda kawasan Pekanbaru saat ini selain mulai mengganggu kesehatan warga di Kabupaten Mandailing Natal juga telah membawa dampak kepada para petani cabai yang ada di kawasan itu.
Seperti di Kecamatan Panyabungan Timur, misalnya, akibat cuaca buruk yang terjadi ini dikhawatirkan membuat para petani di kecamatan itu mengalami gagal panen.
Sebab tanaman cabai milik petani yang kini mulai memasuki masa panen banyak yang mati dan daunnya menjadi keriting.
Mulyadi salah seorang petani cabai kepada ANTARA, Minggu (22/9), menduga kerusakan itu dipicu kabut asap yang menyelimuti wilayah Kabupaten Madina sejak beberapa hari terakhir.
Kabut asap diperkirakan berasal dari kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di sejumlah daerah di Riau.
Ia menyebutkan pada cuaca normal seperti sebelumnya pertumbuhan cabai normal, namun setelah ada kabut asap ini membuat daun tumbuhan cabai menjadi keriting dan bahkan ada yang mati.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
Seperti di Kecamatan Panyabungan Timur, misalnya, akibat cuaca buruk yang terjadi ini dikhawatirkan membuat para petani di kecamatan itu mengalami gagal panen.
Sebab tanaman cabai milik petani yang kini mulai memasuki masa panen banyak yang mati dan daunnya menjadi keriting.
Mulyadi salah seorang petani cabai kepada ANTARA, Minggu (22/9), menduga kerusakan itu dipicu kabut asap yang menyelimuti wilayah Kabupaten Madina sejak beberapa hari terakhir.
Kabut asap diperkirakan berasal dari kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di sejumlah daerah di Riau.
Ia menyebutkan pada cuaca normal seperti sebelumnya pertumbuhan cabai normal, namun setelah ada kabut asap ini membuat daun tumbuhan cabai menjadi keriting dan bahkan ada yang mati.
Editor : Riza Mulyadi
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019