Tambang Emas terbesar di Sumatera Utara berikan kontribusi nyata dalam pembangunan di Sumatera Utara khususnya di Kabupaten Tapanuli Selatan telah nyata memberikan sumbangsi dalam membangun Provinsi Sumatera Utara dari sektor pertanian, wirausaha, pelatihan peningkatan kompetensi wartawan, operasi katarak, pendidikan, kesehatan serta lainnya.
Presiden Direktur PT Agincourt Resources, Muliady Sutio dalam annual report perusahaan PT Agincourt Resources menerangkan, Tambang Emas Martabe yang terletak di Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, sudah memberikan kontribusi nyata dalam keberlangsungan peningkatan pembangunan di Provinsi Sumatera Utara.
"Segala program yang nyata dari Tambang Emas Martabe Batangtoru telah membuktikan pembangunan di Sumatera Utara khususnya di Tapanuli Selatan dan beberapa daerah lainnya yang berada di lokasi lingkar tambang," katanya.
“Sejak tahun 2013, Perusahaan telah menerapkan peningkatan berkesinambungan yang disebut sebagai Martabe Improvement Program (MIP).”
Program ini telah berjalan sukses selama bertahun-tahun, terutama diukur berdasarkan peningkatan produksi dan penurunan biaya unit. Selama jangka waktu tersebut, Perusahaan telah meningkatkan produksi penggilingan dari 3,6 juta ton per tahun (280.000 ounces emas) menjadi 5,6 juta ton per tahun (412.200 ounces emas) dan menurunkan All-in Sustaining Cost (AISC) sebesar 54% dari $799 dolar per ounce menjadi $367 dolar per ounce.
"Hasil yang luar biasa ini tercapai tanpa mengorbankan hasil operasional penting seperti keselamatan dan perlindungan lingkungan hidup," dijelaskan Presiden Direktur PT Agincourt Resources, Muliady Sutio annual report perusahaan.
Operasi yang lebih efisien memberikan landasan untuk mengidentifikasi peningkatan selanjutnya dalam bisnis. Perusahaan Tambang Emas Martabe memiliki posisi yang baik untuk mencari peluang pertumbuhan di masa depan di Indonesia dan Sumatera Utara dalam Program eksplorasi terus menjadi investasi yang solid dan sukses dalam membuahkan penemuan lebih banyak emas.
Selain itu, penting juga perusahaan ini memulai studi kelayakan awal untuk mempelajari pilihan dalam memperlakukan bijih sulfida yang secara efektif dapat memperpanjang umur tambang.
Konstruksi Tambang Emas Martabe ini dimulai pada tahun 2008 dan produksi emas dan perak dimulai pada tahun 2012. Per Desember 2018, Tambang Emas Martabe telah berproduksi selama enam setengah tahun, dengan rencana tambang yang disetujui hingga tahun 2033, jelas Muliady dalam annual report Tambang Emas Martabe.
Deposit di Tambang Emas Martabe termasuk ke dalam jenis yang dikenal sebagai deposit epitermal sulfidasi tinggi dan terdiri dari wilayah mineralisasi berskala besar yang berpotensi lebih lanjut menjadi tempat deposit emas dan emas-tembaga. Per Desember 2018, sumber daya mineral Tambang Emas Martabe adalah 8,1 juta ounce emas dan 69 juta ounce perak. Cadangan bijih sebesar 4,5 juta ounce emas dan 34 juta ounce perak, setara dengan tambahan 16 tahun operasi tambang.
Pada Laporan Tahunan sebelumnya, tahun 2017 diakui sebagai tahun paling sukses bagi Tambang Emas Martabe sejak dimulainya operasi. Patut dicatat, hasil selama tahun 2018 telah mengukir tolok ukur baru dalam hal ini, rekor yang kembali menjadi ukuran operasional utama dan keuangan, yang sebagian besar merefleksikan keberhasilan pelaksanaan inisiatif-inisiatif di bawah Martabe Improvement Program (MIP) Perusahaan.
Penambangan di pit Purnama, pit Barani dan pit Ramba Joring mendukung rekor throughput pabrik sebanyak 5,57 juta ton bijih, kenaikan 4,11% dibandingkan tahun 2017 sebanyak 5,35 juta ton, meskipun campuran bijih yang lebih keras. Hasil ini bersama peningkatan perolehan emas 84,4% membukukan rekor produksi emas 410.387 ounce emas, kenaikan 15,5% dibandingkan pencapaian tahun 2017.
Hasil-hasil tersebut menunjang rekor penjualan emas sebanyak 412.298 ounce emas di tahun 2018, naik 17,2% dibandingkan penjualan emas 351.828 ounce di tahun 2017. All-in Sustaining Cost (AISC) sebesar $367 juta dolar per ons berkontribusi terhadap Laba Bruto $368 juta dolar dan Laba setelah Pajak sebesar $167 juta dolar.
"Perusahaan terus membayar dividen secara rutin untuk memberikan imbal hasil yang konsisten bagi para pemegang saham. Selama tahun 2018, Perusahaan telah membagikan dividen interim sebesar $74,7 juta dolar," ungkap Muliady.
Dalam pembangunan Sumatera Utara Tambang Emas Martabe juga telah berkontribusi seperti menggelar Uji Kompetensi Wartawan (UKW) yang bekerja sama dengan Dewan Pers dalam menciptakan wartawan yang kompeten yang bertugas di wilayah Sumatera Utara.
Kemudian kegiatan kemanusiaan seperti operasi katarak yang sudah terlaksana pada tahun ke tujuh yang bekerjasama dengan pemerintah dan TNI serta stake holder lainnya, dalam kegiatan operasi katarak tahun ke tujuh 2017 Tambang Emas Martabe telah menggelontorkan
dalam mendanai seluruh rangkaian kegiatan lebih dari US$130.000 dolar.
PT Agincourt Resources Tambang Emas Martabe sangat konsen di sektor pendidikan melalui seleksi Martabe Prestasi. Bantuan pendidikan Martabe Prestasi terdiri dari tiga jenis yakni penghargaan prestasi akademis, penghargaan khusus nonakademis, dan penghargaan beasiswa prestasi berkelanjutan.
Pendidikan kelanjutan dukungan untuk “taman bacaan” masyarakat di 14 desa seperti donasi sebanyak 829 buku kepada perpustakaan di Sopo Daganak (sebuah gedung serbaguna besar masyarakat di Batangtoru, dibangun dengan bantuan dari PT AR).
Peningkatan kapasitas bagi para kepala sekolah setempat, pendanaan untuk kegiatan-kegiatan dalam mendukung Hari Lingkungan Hidup Dunia, seperti penanaman seribu pohon di satu desa. Kemudian Pemberian 50 beasiswa bagi anak-anak setempat di bawah program beasiswa Martabe Prestasi, pemberian komputer ke beberapa sekolah.Kelanjutan dukungan untuk program perbaikan sekolah pemerintah.
Perlu diketahui juga Tambang Emas Martabe Batangtoru Sumatera Utara juga telah membangun Amphitheatre Sopo Daganak di Batangtoru, Sumatera Utara, pembangunan amphitheatre ini merupakan salah satu bentuk perwujudan komitmen Tambang Emas Martabe dalam melaksanakan program CSR perusahaan di bidang pendidikan bagi masyarakat lingkar tambang dan generasi muda yang berpreatasi dan jiwa seni.“Pembangunan amphitheatre tersebut saat ini menjadi tempat untuk menumbuhkembangkan kreativitas seni, sosial dan budaya masyarakat di sekitar lingkar tambang emas Martabe, Sumatera Utara.
Sementara itu, Sabban Lubis, salah satu perwakilan masyarakat setempat menyatakan sangat berterima kasih kepada PT Agincourrt Resources atas kepeduliannya untuk membangun amphitheatre tersebut. Menurut Sabban, dengan dibangunnya gelanggang ini, ke depan diharapkan bakat serta kreativitas anak-anak di Batangtoru dan Muara Batangtoru bisa tersalurkan.
Banyak kemajuan yang sudah terlihat dari anak-anak di Kecamatan Batangtoru dan Muara Batangtoru dengan adanya Taman Baca Anak. “Mereka sekarang lebih berani untuk tampil di atas panggung. Terima kasih kepada PT Agincourt Resources yang telah peduli dalam pembangunan sumber daya.
Untuk Infrastruktur Umum Sebanyak 23 proyek infrastruktur umum telah menerima bantuan dari PT AR di tahun 2018, termasuk Pembangunan dan perbaikan kamar mandi umum di beberapa desa.
Seperti perbaikan Puskesmas di beberapa desa, pembangunan fasilitas air bersih di dua desa, perbaikan jembatan gantung Pulo Godang. Perbaikan jalan desa, fasilitas pengolahan padi, perbaikan masjid dan gereja. Pembangunan kantor untuk pemerintah kecamatan di Batangtoru.
Tambang Emas Martabe yang berada di area yang berbatasan dengan Hutan Batangtoru juga menjaga sebuah ekosistem yang dikenal memiliki nilai keanekaragaman hayati yang tinggi dan merupakan habitat bagi sejumlah spesies yang terancam punah, terutama Orangutan Tapanuli (Pongo tapanuliensis) dan Harimau Sumatera (Panthera tigris sondaica).
Meskipun ukuran tapak aktif Tambang Emas Martabe tidak terlalu besar dibandingkan dengan total area ekosistem, dampak terhadap keanekaragaman hayati di lokasi tambang akibat pembukaan hutan dan kegiatan lainnya, diakui oleh Perusahaan sebagai suatu aspek lingkungan signifikan yang memerlukan pengelolaan secara cermat sepanjang umur tambang. Kebutuhan ini didukung dengan Kode Praktik Pengelolaan Keanekaragaman Hayati, yang menetapkan ketentuan operasional wajib untuk perlindungan
keanekaragaman hayati, seperti meminimalkan pembukaan lahan yang tidak perlu dan restorasi habitat hutan pada area rehabilitasi setelah penambangan selesai. Hasil dalam mendukung perlindungan keanekaragaman hayati di tahun 2018 dirangkum sebagai berikut, tidak ada pembukaan lahan tanpa izin di lokasi Tambahan sebesar 4,6 hektar area yang terganggu sudah direhabilitasi, menjadikan total area rehabilitasi di site sebesar 18,23 hektar.
Sekarang ini total 3.640 bibit pohon ditanam sebagai bagian dari pekerjaan rehabilitasi site. Untuk tahun kedua, Perusahaan memberikan bantuan keuangan bagi Yayasan Scorpion, sebuah lembaga swadaya masyarakat (LSM) berbasis di Medan yang bergerak melawan penangkapan dan perdagangan ilegal spesies hutan yang terancam punah. Perusahaan melakukan sebuah peninjauan dan LSM yang terlibat dalam konservasi harimau di Hutan Batangtoru, dengan tujuan untuk mendukung inisiatif konservasi harimau jika ditemukan penerima yang sesuai
Kemudian, pada tahun 2017 Tambang Emas Martabe Bagikan US$6,7 Juta kepada PT ANA sepanjang 2017 Tambang Emas Martabe telah membagikan dividen dengan total US$6,7juta dolar atau Rp90,466 miliar kepada PT Artha Nugraha Agung (PT ANA), sebuah badan usaha milik Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan dan Pemprov Sumatera Utara dengan kepemilikan saham masing-masing 70% Pemkab Tapanuli Selatan dan 30% Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
Dari total dividen yang diterima PT ANA pada tahun 2017, sebanyak Rp41,54 miliar khusus untuk program pengembangan masyarakat. Nilai ini sangat besar dan kami menyerahkan sepenuhnya kepada Pemkab Tapsel untuk mengelola dana tersebut. Mulai tahun ini kami berharap dividen yang Tambang Emas Martabe bagikan dapat memberikan manfaat penuh kepada masyarakat, tambah Tim selaku Presiden Direktur Tambang Emas Batang Toru.
Lanjutnya, Tambang Emas Batang Toru hingga September 2017 lalu, ada sekitar 1.580 karyawan lokal yang bekerja di Tambang Emas Martabe. Jumlah ini mewakili 72,01% dari total tenaga kerja di Tambang Emas Martabe yang mencapai lebih dari 2.900 orang, pemberdayaan pekerja lokal sangat penting dalam keterwakilan sebagai pekerja tambang.
Baca juga: Tambang emas martabe edukasi mahasiswa Sumut
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
Presiden Direktur PT Agincourt Resources, Muliady Sutio dalam annual report perusahaan PT Agincourt Resources menerangkan, Tambang Emas Martabe yang terletak di Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, sudah memberikan kontribusi nyata dalam keberlangsungan peningkatan pembangunan di Provinsi Sumatera Utara.
"Segala program yang nyata dari Tambang Emas Martabe Batangtoru telah membuktikan pembangunan di Sumatera Utara khususnya di Tapanuli Selatan dan beberapa daerah lainnya yang berada di lokasi lingkar tambang," katanya.
“Sejak tahun 2013, Perusahaan telah menerapkan peningkatan berkesinambungan yang disebut sebagai Martabe Improvement Program (MIP).”
Program ini telah berjalan sukses selama bertahun-tahun, terutama diukur berdasarkan peningkatan produksi dan penurunan biaya unit. Selama jangka waktu tersebut, Perusahaan telah meningkatkan produksi penggilingan dari 3,6 juta ton per tahun (280.000 ounces emas) menjadi 5,6 juta ton per tahun (412.200 ounces emas) dan menurunkan All-in Sustaining Cost (AISC) sebesar 54% dari $799 dolar per ounce menjadi $367 dolar per ounce.
"Hasil yang luar biasa ini tercapai tanpa mengorbankan hasil operasional penting seperti keselamatan dan perlindungan lingkungan hidup," dijelaskan Presiden Direktur PT Agincourt Resources, Muliady Sutio annual report perusahaan.
Operasi yang lebih efisien memberikan landasan untuk mengidentifikasi peningkatan selanjutnya dalam bisnis. Perusahaan Tambang Emas Martabe memiliki posisi yang baik untuk mencari peluang pertumbuhan di masa depan di Indonesia dan Sumatera Utara dalam Program eksplorasi terus menjadi investasi yang solid dan sukses dalam membuahkan penemuan lebih banyak emas.
Selain itu, penting juga perusahaan ini memulai studi kelayakan awal untuk mempelajari pilihan dalam memperlakukan bijih sulfida yang secara efektif dapat memperpanjang umur tambang.
Konstruksi Tambang Emas Martabe ini dimulai pada tahun 2008 dan produksi emas dan perak dimulai pada tahun 2012. Per Desember 2018, Tambang Emas Martabe telah berproduksi selama enam setengah tahun, dengan rencana tambang yang disetujui hingga tahun 2033, jelas Muliady dalam annual report Tambang Emas Martabe.
Deposit di Tambang Emas Martabe termasuk ke dalam jenis yang dikenal sebagai deposit epitermal sulfidasi tinggi dan terdiri dari wilayah mineralisasi berskala besar yang berpotensi lebih lanjut menjadi tempat deposit emas dan emas-tembaga. Per Desember 2018, sumber daya mineral Tambang Emas Martabe adalah 8,1 juta ounce emas dan 69 juta ounce perak. Cadangan bijih sebesar 4,5 juta ounce emas dan 34 juta ounce perak, setara dengan tambahan 16 tahun operasi tambang.
Pada Laporan Tahunan sebelumnya, tahun 2017 diakui sebagai tahun paling sukses bagi Tambang Emas Martabe sejak dimulainya operasi. Patut dicatat, hasil selama tahun 2018 telah mengukir tolok ukur baru dalam hal ini, rekor yang kembali menjadi ukuran operasional utama dan keuangan, yang sebagian besar merefleksikan keberhasilan pelaksanaan inisiatif-inisiatif di bawah Martabe Improvement Program (MIP) Perusahaan.
Penambangan di pit Purnama, pit Barani dan pit Ramba Joring mendukung rekor throughput pabrik sebanyak 5,57 juta ton bijih, kenaikan 4,11% dibandingkan tahun 2017 sebanyak 5,35 juta ton, meskipun campuran bijih yang lebih keras. Hasil ini bersama peningkatan perolehan emas 84,4% membukukan rekor produksi emas 410.387 ounce emas, kenaikan 15,5% dibandingkan pencapaian tahun 2017.
Hasil-hasil tersebut menunjang rekor penjualan emas sebanyak 412.298 ounce emas di tahun 2018, naik 17,2% dibandingkan penjualan emas 351.828 ounce di tahun 2017. All-in Sustaining Cost (AISC) sebesar $367 juta dolar per ons berkontribusi terhadap Laba Bruto $368 juta dolar dan Laba setelah Pajak sebesar $167 juta dolar.
"Perusahaan terus membayar dividen secara rutin untuk memberikan imbal hasil yang konsisten bagi para pemegang saham. Selama tahun 2018, Perusahaan telah membagikan dividen interim sebesar $74,7 juta dolar," ungkap Muliady.
Dalam pembangunan Sumatera Utara Tambang Emas Martabe juga telah berkontribusi seperti menggelar Uji Kompetensi Wartawan (UKW) yang bekerja sama dengan Dewan Pers dalam menciptakan wartawan yang kompeten yang bertugas di wilayah Sumatera Utara.
Kemudian kegiatan kemanusiaan seperti operasi katarak yang sudah terlaksana pada tahun ke tujuh yang bekerjasama dengan pemerintah dan TNI serta stake holder lainnya, dalam kegiatan operasi katarak tahun ke tujuh 2017 Tambang Emas Martabe telah menggelontorkan
dalam mendanai seluruh rangkaian kegiatan lebih dari US$130.000 dolar.
PT Agincourt Resources Tambang Emas Martabe sangat konsen di sektor pendidikan melalui seleksi Martabe Prestasi. Bantuan pendidikan Martabe Prestasi terdiri dari tiga jenis yakni penghargaan prestasi akademis, penghargaan khusus nonakademis, dan penghargaan beasiswa prestasi berkelanjutan.
Pendidikan kelanjutan dukungan untuk “taman bacaan” masyarakat di 14 desa seperti donasi sebanyak 829 buku kepada perpustakaan di Sopo Daganak (sebuah gedung serbaguna besar masyarakat di Batangtoru, dibangun dengan bantuan dari PT AR).
Peningkatan kapasitas bagi para kepala sekolah setempat, pendanaan untuk kegiatan-kegiatan dalam mendukung Hari Lingkungan Hidup Dunia, seperti penanaman seribu pohon di satu desa. Kemudian Pemberian 50 beasiswa bagi anak-anak setempat di bawah program beasiswa Martabe Prestasi, pemberian komputer ke beberapa sekolah.Kelanjutan dukungan untuk program perbaikan sekolah pemerintah.
Perlu diketahui juga Tambang Emas Martabe Batangtoru Sumatera Utara juga telah membangun Amphitheatre Sopo Daganak di Batangtoru, Sumatera Utara, pembangunan amphitheatre ini merupakan salah satu bentuk perwujudan komitmen Tambang Emas Martabe dalam melaksanakan program CSR perusahaan di bidang pendidikan bagi masyarakat lingkar tambang dan generasi muda yang berpreatasi dan jiwa seni.“Pembangunan amphitheatre tersebut saat ini menjadi tempat untuk menumbuhkembangkan kreativitas seni, sosial dan budaya masyarakat di sekitar lingkar tambang emas Martabe, Sumatera Utara.
Sementara itu, Sabban Lubis, salah satu perwakilan masyarakat setempat menyatakan sangat berterima kasih kepada PT Agincourrt Resources atas kepeduliannya untuk membangun amphitheatre tersebut. Menurut Sabban, dengan dibangunnya gelanggang ini, ke depan diharapkan bakat serta kreativitas anak-anak di Batangtoru dan Muara Batangtoru bisa tersalurkan.
Banyak kemajuan yang sudah terlihat dari anak-anak di Kecamatan Batangtoru dan Muara Batangtoru dengan adanya Taman Baca Anak. “Mereka sekarang lebih berani untuk tampil di atas panggung. Terima kasih kepada PT Agincourt Resources yang telah peduli dalam pembangunan sumber daya.
Untuk Infrastruktur Umum Sebanyak 23 proyek infrastruktur umum telah menerima bantuan dari PT AR di tahun 2018, termasuk Pembangunan dan perbaikan kamar mandi umum di beberapa desa.
Seperti perbaikan Puskesmas di beberapa desa, pembangunan fasilitas air bersih di dua desa, perbaikan jembatan gantung Pulo Godang. Perbaikan jalan desa, fasilitas pengolahan padi, perbaikan masjid dan gereja. Pembangunan kantor untuk pemerintah kecamatan di Batangtoru.
Tambang Emas Martabe yang berada di area yang berbatasan dengan Hutan Batangtoru juga menjaga sebuah ekosistem yang dikenal memiliki nilai keanekaragaman hayati yang tinggi dan merupakan habitat bagi sejumlah spesies yang terancam punah, terutama Orangutan Tapanuli (Pongo tapanuliensis) dan Harimau Sumatera (Panthera tigris sondaica).
Meskipun ukuran tapak aktif Tambang Emas Martabe tidak terlalu besar dibandingkan dengan total area ekosistem, dampak terhadap keanekaragaman hayati di lokasi tambang akibat pembukaan hutan dan kegiatan lainnya, diakui oleh Perusahaan sebagai suatu aspek lingkungan signifikan yang memerlukan pengelolaan secara cermat sepanjang umur tambang. Kebutuhan ini didukung dengan Kode Praktik Pengelolaan Keanekaragaman Hayati, yang menetapkan ketentuan operasional wajib untuk perlindungan
keanekaragaman hayati, seperti meminimalkan pembukaan lahan yang tidak perlu dan restorasi habitat hutan pada area rehabilitasi setelah penambangan selesai. Hasil dalam mendukung perlindungan keanekaragaman hayati di tahun 2018 dirangkum sebagai berikut, tidak ada pembukaan lahan tanpa izin di lokasi Tambahan sebesar 4,6 hektar area yang terganggu sudah direhabilitasi, menjadikan total area rehabilitasi di site sebesar 18,23 hektar.
Sekarang ini total 3.640 bibit pohon ditanam sebagai bagian dari pekerjaan rehabilitasi site. Untuk tahun kedua, Perusahaan memberikan bantuan keuangan bagi Yayasan Scorpion, sebuah lembaga swadaya masyarakat (LSM) berbasis di Medan yang bergerak melawan penangkapan dan perdagangan ilegal spesies hutan yang terancam punah. Perusahaan melakukan sebuah peninjauan dan LSM yang terlibat dalam konservasi harimau di Hutan Batangtoru, dengan tujuan untuk mendukung inisiatif konservasi harimau jika ditemukan penerima yang sesuai
Kemudian, pada tahun 2017 Tambang Emas Martabe Bagikan US$6,7 Juta kepada PT ANA sepanjang 2017 Tambang Emas Martabe telah membagikan dividen dengan total US$6,7juta dolar atau Rp90,466 miliar kepada PT Artha Nugraha Agung (PT ANA), sebuah badan usaha milik Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan dan Pemprov Sumatera Utara dengan kepemilikan saham masing-masing 70% Pemkab Tapanuli Selatan dan 30% Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
Dari total dividen yang diterima PT ANA pada tahun 2017, sebanyak Rp41,54 miliar khusus untuk program pengembangan masyarakat. Nilai ini sangat besar dan kami menyerahkan sepenuhnya kepada Pemkab Tapsel untuk mengelola dana tersebut. Mulai tahun ini kami berharap dividen yang Tambang Emas Martabe bagikan dapat memberikan manfaat penuh kepada masyarakat, tambah Tim selaku Presiden Direktur Tambang Emas Batang Toru.
Lanjutnya, Tambang Emas Batang Toru hingga September 2017 lalu, ada sekitar 1.580 karyawan lokal yang bekerja di Tambang Emas Martabe. Jumlah ini mewakili 72,01% dari total tenaga kerja di Tambang Emas Martabe yang mencapai lebih dari 2.900 orang, pemberdayaan pekerja lokal sangat penting dalam keterwakilan sebagai pekerja tambang.
Baca juga: Tambang emas martabe edukasi mahasiswa Sumut
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019