Kabut asap menyelimuti langit di daerah Labuhanbatu Raya dalam seminggu terakhir yang diduga akibat kebakaran hutan dan lahan dari sejumlah daerah di Provinsi Riau yang berdekatan dengan Sumatera Utara.

Kepala Manggala Agni Daerah Operasi Labuhanbatu Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Rizky Ismana Nasution, yang dihubungi, Senin (9/9) siang mengatakan, cuaca di Labuhanbatu Raya yang mencakup Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Labuhanbatu dan Labuhanbatu Utara memang berkabut. 

Namun paparan kabut asap tersebut bukan berasal dari karhutlah di Labuhanbatu Raya.

Pihaknya menduga, kabut asap itu berasal dari karhutlah di sejumlah daerah Provinsi Riau yang berbatasan langsung dengan daerah Selatan Provinsi Sumatera Utara.

"Provinsi Riau siang ini ada 101 titik hotspot, tetapi belum bisa dipastikan asap bersumber dari Riau," katanya.

Rizky menerangkan, pergerakan angin dan faktor cuaca juga mempengaruhi penyebaran kabut asap hingga ke wilayah lain. 

Dia pun mengaku belum mengetahui dari mana sumber kabut tersebut dan membenarkan kabut yang menyelimuti daerah Labuhanbatu Raya merupakan dampak Karhutla.

"Kita masih lihat perkembangan data cuaca dan pergerakan angin oleh BMKG," katanya.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, kabut asap terlihat pekat di sejumlah wilayah di Labuhanbatu Selatan sejak pagi. 
Seperti terpantau dari kawasan perkebunan kelapa sawit di Desa Sisumut dan jembatan sungai Barumun di Kelurahan Kotapinang, Kecamatan Kotapinang.

Cuaca pagi hingga siang hari, suasana pemandangan terlihat tidak jernih. Bukan hanya itu suhu udara juga terasa lebih penat dan gerah.

"Kemarin pagi kondisinya lebih parah lagi. Namun menjelang siang, tampak semakin tipis. Kabut asap mulai terjadi sejak beberapa hari ini, mungkin karena kebakaran lahan. Sudah hampir 3 bulan kemarau terjadi,” kata Sholawat Lubis warga Kotapinang.

Sementara itu, kondisi kabut asap yang dirasakan mulai mengkhawatirkan sehingga membuat sekelompok remaja di Desa Perkebunan Nagodang membagi-bagikan masker. 

Mereka membagikan masker secara cuma-cuma kepada setiap pengguna jalan, khususnya pengendara sepeda motor yang melintas di Jalan Lintas Sumatera Nagodang, serta warga yang akan keluar masuk ke Desa Perkebunan Nagodang.

“Lumayanlah ada seperti ini, karena memang kabutnya membuat nggak nyaman,” kata salah seorang warga yang menerima masker tersebut.

Sedangkan di Kabupaten Labuhanbatu dan Kabupaten Labuhanbatu Utara, udara terasa panas dan gerah, walaupun hujan turun cukup hanya menghilangkan kabut asap sementara. Namun, masyarakat tetap melakukan aktifitas luar ruang seperti biasanya.
 

Pewarta: Kurnia Hamdani

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019