Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksamana Pertama TNI Zaenal menyatakan personel TNI AL di KRI Teluk Lada-521 kini tengah berupaya membantu menyelamatkan korban pertikaian yang terjadi di dalam KM Mina Sejati, di perairan Dobo, Kepulauan Aru, Maluku.
"Mereka terus menempel dan membayangi KM Mina Sejati yang mematikan radionya dan tidak membalas komunikasi lain," katanya kepada ANTARA, di Jakarta, Senin.
Ia menyatakan upaya penyelamatan oleh personel KRI Teluk Lada-521 dilaksanakan secara persuasif untuk menghindari berbagai hal buruk yang dapat terjadi, apalagi kondisi gelombang kini bisa mencapai sekitar tiga meter.
Sebelumnya beredar berita bahwa KM Mina Sejati --kapal penangkap cumi-cumi-- dibajak.
"Hal itu tidak benar, karena latarnya adalah perkelahian alias pertikaian antar ABK kapal ikan itu, bukan pembajakan oleh pihak di luar kapal itu. Apa sebab-musabab perkelahian itu, kami belum mengetahui secara persis," katanya.
KM Mina Sejati diketahui tengah ditimpa masalah pada Jumat petang menjelang malam (16/8/2019). 13 orang yang turut dalam pelayaran KM Mina Sejati menceburkan diri ke laut setelah perkelahian bersenjata tajam itu terjadi.
"Dua meninggal dunia dan tiga selamat ditolong ABK KM Gemilang yang berlayar di dekat KM Mina Sejati dan secara total ada 11 orang yang selamat," kata Zaenal.
Penelusuran lebih lanjut mendapati bahwa di dalam KM Mina Sejati terdapat 36 orang termasuk seorang nakhoda kapal. "Diketahui bahwa ada lima ABK yang menyulut perkelahian dan saat ini masih ada 15 orang di dalam kapal itu," kata dia.
Atas informasi itulah maka tim penyelamat dari KRI Teluk Lada-521 tengah berupaya untuk merapat dan menaiki KM Mina Sejati guna membebaskan korban pertikaian bersenjata di dalam kapal itu. "Tengah disiapkan tim VBSS, namun harus waspada mengingat faktor cuaca dan gelombang laut serta kemungkinan lain yang bisa terjadi," kata Zaenal.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
"Mereka terus menempel dan membayangi KM Mina Sejati yang mematikan radionya dan tidak membalas komunikasi lain," katanya kepada ANTARA, di Jakarta, Senin.
Ia menyatakan upaya penyelamatan oleh personel KRI Teluk Lada-521 dilaksanakan secara persuasif untuk menghindari berbagai hal buruk yang dapat terjadi, apalagi kondisi gelombang kini bisa mencapai sekitar tiga meter.
Sebelumnya beredar berita bahwa KM Mina Sejati --kapal penangkap cumi-cumi-- dibajak.
"Hal itu tidak benar, karena latarnya adalah perkelahian alias pertikaian antar ABK kapal ikan itu, bukan pembajakan oleh pihak di luar kapal itu. Apa sebab-musabab perkelahian itu, kami belum mengetahui secara persis," katanya.
KM Mina Sejati diketahui tengah ditimpa masalah pada Jumat petang menjelang malam (16/8/2019). 13 orang yang turut dalam pelayaran KM Mina Sejati menceburkan diri ke laut setelah perkelahian bersenjata tajam itu terjadi.
"Dua meninggal dunia dan tiga selamat ditolong ABK KM Gemilang yang berlayar di dekat KM Mina Sejati dan secara total ada 11 orang yang selamat," kata Zaenal.
Penelusuran lebih lanjut mendapati bahwa di dalam KM Mina Sejati terdapat 36 orang termasuk seorang nakhoda kapal. "Diketahui bahwa ada lima ABK yang menyulut perkelahian dan saat ini masih ada 15 orang di dalam kapal itu," kata dia.
Atas informasi itulah maka tim penyelamat dari KRI Teluk Lada-521 tengah berupaya untuk merapat dan menaiki KM Mina Sejati guna membebaskan korban pertikaian bersenjata di dalam kapal itu. "Tengah disiapkan tim VBSS, namun harus waspada mengingat faktor cuaca dan gelombang laut serta kemungkinan lain yang bisa terjadi," kata Zaenal.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019