Manajemen PTPN IV mengenalkan bangunan kantor perusahaan BUMN itu yang menjadi salah satu cagar budaya di Kota Medan kepada siswa peserta Siswa Mengenal Nusantara (SMN) asal Sumut.
"Kantor Direksi PTPN IV Jalan Letjen Soeprato No 2 Medan merupakan salah satu bangunan cagar budaya," ujar Ketua II Program SMN, Budi Susanto di Medan, Kamis.
Dia mengatakan itu saat menerima siswa dan guru peserta SMN di kantor direksi PTPN IV.
Dia yang didampingi Ketua Program I BUMN Hadir Untuk Negeri (BHUN), M Riza Fahlevi Naim dan Kasubag Komunikasi dan HE PTPN IV, menjelaskan dan tim SMN perusahaan tersebut, gedung itu dibangun N.V. Handels Vereeniging Amsterdam (HVA) sebagai kantor wilayah Sumatera.
Gedung itu melengkapi gedung serupa yang didirikan tahun 1920 di Surabaya (kini menjadi kantor PTPN XI).
HVA berdiri tahun 1878 di Amsterdam sebagai perusahaan yang pemberi kredit bagi kegiatan komersial di Hindia Belanda.
Dalam perkembangannya perusahaan tersebut mengelola perkebunan tebu, kopi, singkong, sisal, teh dan kelapa sawit.
Pada masa jayanya (1928) HVA membawahi 36 perusahaan di Hindia Belanda yang mempekerjakan 170.000 orang.
Lahan bangunan seluas 14.000 meter persegi memperoleh sertifikat hak Erfpacht Verponding No 323 pada tahun 1926.
Proses pembangunan gedung utama dengan luas 4.870 meter persegi dimulai tahun 1926 dengan desain dari biro Cuypers, Hulswit dan Fermont.
Dalam perkembangannya dibangun pula tiga unit rumah dan dua lapangan tenis.
Gedung dengan arsitektur gaya Art and Craft dilengkapi dengan galeri yang mengelilingi bangunan sebagai akomodasi terhadap iklim tropis.
Berdasarkan UU No 86 Tahun 1958 tentang Nasionalisasi Perusahaan Milik Belanda maka pada tahun 1959 Kantor N.V. HVA Medan beserta 14 kebunnya yang terdapat di Sumatera Bagian Utara dikuasi oleh Negara/ Pemerintah RI dan pengelolaannya diserahkan kepada BPU-PPN.
Pada tahun 1965 bangunan diambil alih sementara oleh Departemen Hankam dan digunakan sebagai kantor untuk Perdamilda I (selanjutnya berubah menjadi Kantor Koanda I, lalu menjadi Kolatu dan berubah lagi menjadi Kowilhan I).
Melalui proses panjang akhirnya
pada tanggal 13 April 2004, PTPN IV berhasil memperoleh sertifikat atas lahan dan bangunan Jln Letjen Soeprapto No 2 Medan dengan Sertifikat HGB No.153/2004 selama 20 tahun.
Pada bulan April 2004 dilakukan renovasi tahap I Kantor PTPN IV dan soft opening kantor itu dilaksanakan 10 Januari 2005.
Untuk kemudian renovasi tahap II dilaksanakan dan diresmikan (grand opening) pada bulan Oktober 2005.
"PTPN IV berkomitmen terus merawat bangunan dan berharap para siswa SMN asal Sumut bisa ikut mencintai dengan membantu mempromosikan," katanya.
Baca juga: PTPN IV perkenalkan bagunan kantor yang menjadi cagar budaya kepada Siswa Mengenal Nusantara
Baca juga: Siswa Mengenal Nusantara Sulteng diberikan pengetahuan Panser Anoa
Guru pendamping siswa peserta SMN asal Sumut, Fitri mengaku senang dengan program kunjungan ke kantor BUMN.
"Kunjungan ke kantor BUMN apalagi yang memikili sejarah sangat penting bagi siswa yang menjadi generasi penerus bangsa," ujar guru SMAN I Tebingtinggi itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
"Kantor Direksi PTPN IV Jalan Letjen Soeprato No 2 Medan merupakan salah satu bangunan cagar budaya," ujar Ketua II Program SMN, Budi Susanto di Medan, Kamis.
Dia mengatakan itu saat menerima siswa dan guru peserta SMN di kantor direksi PTPN IV.
Dia yang didampingi Ketua Program I BUMN Hadir Untuk Negeri (BHUN), M Riza Fahlevi Naim dan Kasubag Komunikasi dan HE PTPN IV, menjelaskan dan tim SMN perusahaan tersebut, gedung itu dibangun N.V. Handels Vereeniging Amsterdam (HVA) sebagai kantor wilayah Sumatera.
Gedung itu melengkapi gedung serupa yang didirikan tahun 1920 di Surabaya (kini menjadi kantor PTPN XI).
HVA berdiri tahun 1878 di Amsterdam sebagai perusahaan yang pemberi kredit bagi kegiatan komersial di Hindia Belanda.
Dalam perkembangannya perusahaan tersebut mengelola perkebunan tebu, kopi, singkong, sisal, teh dan kelapa sawit.
Pada masa jayanya (1928) HVA membawahi 36 perusahaan di Hindia Belanda yang mempekerjakan 170.000 orang.
Lahan bangunan seluas 14.000 meter persegi memperoleh sertifikat hak Erfpacht Verponding No 323 pada tahun 1926.
Proses pembangunan gedung utama dengan luas 4.870 meter persegi dimulai tahun 1926 dengan desain dari biro Cuypers, Hulswit dan Fermont.
Dalam perkembangannya dibangun pula tiga unit rumah dan dua lapangan tenis.
Gedung dengan arsitektur gaya Art and Craft dilengkapi dengan galeri yang mengelilingi bangunan sebagai akomodasi terhadap iklim tropis.
Berdasarkan UU No 86 Tahun 1958 tentang Nasionalisasi Perusahaan Milik Belanda maka pada tahun 1959 Kantor N.V. HVA Medan beserta 14 kebunnya yang terdapat di Sumatera Bagian Utara dikuasi oleh Negara/ Pemerintah RI dan pengelolaannya diserahkan kepada BPU-PPN.
Pada tahun 1965 bangunan diambil alih sementara oleh Departemen Hankam dan digunakan sebagai kantor untuk Perdamilda I (selanjutnya berubah menjadi Kantor Koanda I, lalu menjadi Kolatu dan berubah lagi menjadi Kowilhan I).
Melalui proses panjang akhirnya
pada tanggal 13 April 2004, PTPN IV berhasil memperoleh sertifikat atas lahan dan bangunan Jln Letjen Soeprapto No 2 Medan dengan Sertifikat HGB No.153/2004 selama 20 tahun.
Pada bulan April 2004 dilakukan renovasi tahap I Kantor PTPN IV dan soft opening kantor itu dilaksanakan 10 Januari 2005.
Untuk kemudian renovasi tahap II dilaksanakan dan diresmikan (grand opening) pada bulan Oktober 2005.
"PTPN IV berkomitmen terus merawat bangunan dan berharap para siswa SMN asal Sumut bisa ikut mencintai dengan membantu mempromosikan," katanya.
Baca juga: PTPN IV perkenalkan bagunan kantor yang menjadi cagar budaya kepada Siswa Mengenal Nusantara
Baca juga: Siswa Mengenal Nusantara Sulteng diberikan pengetahuan Panser Anoa
Guru pendamping siswa peserta SMN asal Sumut, Fitri mengaku senang dengan program kunjungan ke kantor BUMN.
"Kunjungan ke kantor BUMN apalagi yang memikili sejarah sangat penting bagi siswa yang menjadi generasi penerus bangsa," ujar guru SMAN I Tebingtinggi itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019