Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sibolga menggelar temu responden di Graha Aulia KPw BI Sibolga Selasa (13/8) yang juga menghadirkan motivator kondang dan sekaligus penulis buku, Remaja Tampubolon.

Deputi Kepala  BI Sibolga, Junaidi mengatakan, pertemuan itu merupakan salah satu wujud nyata yang dilakukan BI sebagai bentuk pertukaran informasi dan pengumpulan data. 

Tujuannya untuk menjaga stabilitas keuangan dan perkembangan ekonomi di wilayah kerja BI Sibolga.

Untuk mencapai tujuan itu dibutuhkan data-data yang akurat, terkini dan lengkap, salah satunya data yang didapat dari responden. 

"Sebagai apresiasi kepada teman-teman yang sudah memberikan atensinya berupa data, dibuatlah pertemuan responden hari ini dengan menghadirkan motivator yang tidak asing lagi di Indonesia, Remaja Tampubolon untuk memberikan motivasi kepada teman-teman supaya usahanya semakin berkembang," katanya.

Sementara itu menurut Rido selaku Kepala Unit Advisory Ekonomi dan Keuangan BI Sibolga menambahkan, bahwa data yang diperoleh dari responden akan menjadi data analisis yang disusun BI untuk diserahkan kepada masing-masing pemerintah daerah di wilayah kerja BI Sibolga.

Setiap tahun BI melakukan pengumpulan data dengan format pertemuan yang berbeda. Untuk tahun ini formatnya menghadirkan motivator untuk memberikan motivasi kepada para pengusaha, agar lebih semangat lagi mengembangkan bisnis mereka.

Remaja Tampubolon dalam materi motivasinya mengambil tema "Chage Perspective in New Era." 

Ia mengatakan, bahwa kemajuan adalah kata yang merdu, tetapi perubahan adalah penggeraknya. Menurutnya ada 3 syarat bisnis masa kini yang harus dipahami yaitu, faster (kecepatan), better (kualitas yang bagus) dan cheaper (harga yang murah).

"Jika pengusaha tidak berpedoman kepada ketiga hal itu, maka usahanya tidak akan berkembang dan kalah saing. Untuk itu saya mengajak para pengusaha yang hadir saat ini agar berpedoman kepada ketiga syarat itu," katanya.

Selain itu juga, lanjut putra Toba Samosir itu, dibutuhkan data yang akurat, terkini, dan utuh, sehingga data itu bercerita.

Data adalah "nafas" bagi pengembangan bisnis. Kalau kita tidak memiliki data pelanggan, maka kita tidak akan tahu menyuguhkan apa yang dibutuhkan pelanggan kita. 

"Sama halnya dengan yang dilakukan oleh BI, yaitu mengumpulkan data yang akurat dan terkini untuk dijadikan bahan dan dikelolah menjadi informasi dan diserahkan kepada masing-masing daerah sesuai dengan kebutuhan ekonomi daerahnya," katanya.

Khusus bagi perekonomian Kota Sibolga, penulis buku “Bets Seller” Vitamin “S” itu menilai, Sibolga memiliki peluang yang cukup besar untuk mengembangkan sektor ekonomi karena memiliki laut. 

Hanya saja dibutuhkan kerja sama yang baik dari masyarakat dan pemerintah daerah.

"Kalau hanya mengharapkan pemerintah tanpa ada dukungan dari masyarakat Sibolga pasti sulit untuk maju. Saya berharap dengan motivasi yang sudah saya sampaikan, responden dapat mengambil kesempatan sesuai dengan bidang usaha mereka masing-masing," katanya.

 

Pewarta: Jason Gultom

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019