Aksi Cepat Tanggap (ACT) Aceh berkolaborasi dengan Warung Bakso Abu Nawas berkolaborasi mendistribusikan ribuan paket nasi gratis kepada masyarakat yang membutuhkan di kawasan Banda Aceh dan Aceh Besar.
Makanan gratis itu diberikan kepada antara lain para penumpang bus, tukang parkir, pengemis, pemulung, penjual jamblang di sekitar jembatan, penarik becak, musafir, murid dayah yang sedang menuntut ilmu dan mahasiswa.
Tim Program ACT Aceh Laila Khalidah mengatakan pendistribusian dilaksanakan di lokasi berbeda seperti rumah sakit, halte bus, dayah, kawasan terminal, kawasan jembatan Pante Pirak, masjid, Pelabuhan Ulee Lheue, dan sejumlah titik lokasi lain.
"Layanan makan gratis ini kita didistribusikan di lokasi di mana masyarakatnya membutuhkan, sesuai amanah dari pemilik Warung Bakso Abu Nawas," kata Laila dalam keterangan pers yang diterima Antara, Jakarta, Selasa.
Pemilik Warung Bakso Abu Nawas Ika Puspita Yuda berharap makanan yang didistribusikan bermanfaat bagi masyarakat yang menerimanya. "Ini awal kolaborasi kami dengan ACT Aceh untuk pendistribusian paket nasi gratis. Ke depannya mudah-mudahan jauh lebih banyak lagi yang bisa diberikan kepada masyarakat," ujarnya.
Beberapa bulan ke depan, Ika akan mendirikan satu outlet Warung Bakso Abu Nawas. 100 persen keuntungannya akan digunakan untuk sedekah. "Kapan lagi kita bersedekah lebih besar, kecuali kalau kita punya bisnis sendiri? Semua memang untuk kita sedekahkan. Saya dan suami memiliki satu visi dan misi yang sama, yaitu menjadikan bisnis bukan hanya sebagai ajang mencari rezeki, tetapi bisa juga membantu orang lain," ujarnya.
Pembagian ribuan makanan itu merupakan wujud dermawan effect yang merupakan kelanjutan dari konsep dermawan mindset, dan dermawan habit. Ekspresi Dermawan Effect menunjukkan kebaikan seseorang sebagai Muslim. Sejalan dengan semangat itu, "Dermawan Berqurban, Berkahnya Bahagiakan Dunia" menjadi tema selebrasi (dan filantropi) yang disebarluaskan Global Qurban-ACT pada 1440 Hijriah.
Dengan pengelolaan yang profesional, ACT melalui Global Qurban menargetkan distribusi di tahun 2019 menyasar hingga 50 negara. Ekspansi distribusi ini menjadi bentuk aksi nyata terhadap krisis pangan yang tidak hanya terjadi di Indonesia, namun juga negara-negara Muslim lain yang dilanda krisis kemanusiaan.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
Makanan gratis itu diberikan kepada antara lain para penumpang bus, tukang parkir, pengemis, pemulung, penjual jamblang di sekitar jembatan, penarik becak, musafir, murid dayah yang sedang menuntut ilmu dan mahasiswa.
Tim Program ACT Aceh Laila Khalidah mengatakan pendistribusian dilaksanakan di lokasi berbeda seperti rumah sakit, halte bus, dayah, kawasan terminal, kawasan jembatan Pante Pirak, masjid, Pelabuhan Ulee Lheue, dan sejumlah titik lokasi lain.
"Layanan makan gratis ini kita didistribusikan di lokasi di mana masyarakatnya membutuhkan, sesuai amanah dari pemilik Warung Bakso Abu Nawas," kata Laila dalam keterangan pers yang diterima Antara, Jakarta, Selasa.
Pemilik Warung Bakso Abu Nawas Ika Puspita Yuda berharap makanan yang didistribusikan bermanfaat bagi masyarakat yang menerimanya. "Ini awal kolaborasi kami dengan ACT Aceh untuk pendistribusian paket nasi gratis. Ke depannya mudah-mudahan jauh lebih banyak lagi yang bisa diberikan kepada masyarakat," ujarnya.
Beberapa bulan ke depan, Ika akan mendirikan satu outlet Warung Bakso Abu Nawas. 100 persen keuntungannya akan digunakan untuk sedekah. "Kapan lagi kita bersedekah lebih besar, kecuali kalau kita punya bisnis sendiri? Semua memang untuk kita sedekahkan. Saya dan suami memiliki satu visi dan misi yang sama, yaitu menjadikan bisnis bukan hanya sebagai ajang mencari rezeki, tetapi bisa juga membantu orang lain," ujarnya.
Pembagian ribuan makanan itu merupakan wujud dermawan effect yang merupakan kelanjutan dari konsep dermawan mindset, dan dermawan habit. Ekspresi Dermawan Effect menunjukkan kebaikan seseorang sebagai Muslim. Sejalan dengan semangat itu, "Dermawan Berqurban, Berkahnya Bahagiakan Dunia" menjadi tema selebrasi (dan filantropi) yang disebarluaskan Global Qurban-ACT pada 1440 Hijriah.
Dengan pengelolaan yang profesional, ACT melalui Global Qurban menargetkan distribusi di tahun 2019 menyasar hingga 50 negara. Ekspansi distribusi ini menjadi bentuk aksi nyata terhadap krisis pangan yang tidak hanya terjadi di Indonesia, namun juga negara-negara Muslim lain yang dilanda krisis kemanusiaan.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019