Ikan lumba-lumba yang ukurannya cukup besar ditemukan warga nelayan di Desa Kwala Besar Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat, mati terdampar di pesisir pantai.
"Berdasarkan laporan masyarakat pesisir pantai Kwala Besar, ada ikan lumba-lumba yang mati terdampar," kata Sekretaris Kecamatan Secanggang, Adek Agustiani, di Secanggang, Sabtu (20/7).
Atas temuan ikan lumba-lumba mati terdampar tersebut, pihaknya sudah melaporkan kepada Bupati, Wakil Bupati, dan Sekdakab melalui Kadis Pariwisata Seni dan Budaya Langkat.
Disampaikannnya, sesuai dengan laporan warga nelayan mereka menemukan ikan lumba-lumba yang mati terdampar di Desa Kwala Besar dan menurut warga sering terjadi.
Baca juga: Lumba-lumba putih dari Labuhanbatu Utara dilepasliarkan di Asahan
Baca juga: Ratusan warga saksikan evakuasi lumba-lumba putih di Sungai Kualuh
Dari keterangan warga, kalau ada lumba-lumba yang sakit akan digiring kawan kawannya ke darat dan rombongan lumba-lumba meninggalkan yang sakit.
Untuk sementara ini ikan lumba lumba yang mati hanya satu ekor dan masih ditelusuri lagi oleh para nelayan apakah masih ditemukan di tempat lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
"Berdasarkan laporan masyarakat pesisir pantai Kwala Besar, ada ikan lumba-lumba yang mati terdampar," kata Sekretaris Kecamatan Secanggang, Adek Agustiani, di Secanggang, Sabtu (20/7).
Atas temuan ikan lumba-lumba mati terdampar tersebut, pihaknya sudah melaporkan kepada Bupati, Wakil Bupati, dan Sekdakab melalui Kadis Pariwisata Seni dan Budaya Langkat.
Disampaikannnya, sesuai dengan laporan warga nelayan mereka menemukan ikan lumba-lumba yang mati terdampar di Desa Kwala Besar dan menurut warga sering terjadi.
Baca juga: Lumba-lumba putih dari Labuhanbatu Utara dilepasliarkan di Asahan
Baca juga: Ratusan warga saksikan evakuasi lumba-lumba putih di Sungai Kualuh
Dari keterangan warga, kalau ada lumba-lumba yang sakit akan digiring kawan kawannya ke darat dan rombongan lumba-lumba meninggalkan yang sakit.
Untuk sementara ini ikan lumba lumba yang mati hanya satu ekor dan masih ditelusuri lagi oleh para nelayan apakah masih ditemukan di tempat lainnya.
Editor : Akung
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019