Huria Kristen Batak Protestan menggelar kegiatan jambore anak sekolah minggu yang diselenggarakan pada 22-26 Juni 2019 di Perkampungan Pemuda HKBP, Jetun Silangit, Siborongborong, Tapanuli Utara.
"Jambore anak bertujuan untuk meletakkan pondasi iman dan membangun karakter anak dalam warna kristiani," terang Kepala Departemen Koinonia HKBP, Pdt Martongo Sitinjak didampingi Kepala Biro Humas Pdt Arthur Lumbantobing, Ketua Panitia Jambore, Pdt Morhan Doloksaribu di Kantor Pusat HKBP Pearaja Tarutung, Sabtu (22/6).
Disebutkan, membangun dasar iman anak adalah proses menginvestasikan masa depan anak yang diharapkan kelak mencintai Tuhan dan selalu merindukan gereja.
"Sangat penting untuk menyediakan kesempatan bagi anak untuk bertumbuh di dalam ajaran gereja yang benar ke arah kesempurnaan Kristus, sesuai dengan tingkat perkembangannya," jelasnya.
Melalui pelaksanaan jambore, 400 anak dari seluruh distrik yang menjadi peserta diharapkan mengalami perjumpaan dengan Tuhannya lewat persekutuan dan penghayatan iman, menemukan kesempatan untuk mengekspresikan diri, bertumbuh sesuai tingkat perkembangannya, meneukan kegembiraan melalui kebersamaan, menemukan kesempatan belajar mengambil dan menghargai keputusan bersama, serta berkesempatan belajar kepemimpinan dan bekerja dalam kelompok.
Meski, jumlah peserta jambore hanya terdata atas 400 anak. Namun, panitia menargetkan kehadiran 2.500 orang dalam agenda ibadah pembukaan yang dilaksanakan esok hari.
Baca juga: WTP Simarmata, mantan Ephorus HKBP juarai suara DPD di Tapanuli Utara
Baca juga: "Topping off" Sopo Nommensen di Pearaja Tarutung
Baca juga: Bupati serahkan dana hibah Rp1 miliar untuk pembangunan fasilitas rumah ibadah
"Kegiatan jambore mengutip tema 'Dididik dan bertumbuh di dalam firman Tuhan' yang akan menjadi sarana dalam dokumen teologis dan pelayanan gereja yang memandang anak-anak sebagai bagian dari Kerajaan Allah," sebut Pdt Martongo.
Menurutnya, dalam kegiatan jambore, seluruh anak akan mendapatkan bimbingan konselor dalam serangkaian telaah Alkitab, juga mengikuti kegiatan eksebisi atau latihan, serta menikmati 'social evening' berupa apresiasi budaya.
"Harapan kita, seluruh kegiatan dapat berjalan dan berlangsung dengan lancar berkat penyertaan Tuhan demi memperkuat akar keimanan dan kebersamaan anak," tukasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
"Jambore anak bertujuan untuk meletakkan pondasi iman dan membangun karakter anak dalam warna kristiani," terang Kepala Departemen Koinonia HKBP, Pdt Martongo Sitinjak didampingi Kepala Biro Humas Pdt Arthur Lumbantobing, Ketua Panitia Jambore, Pdt Morhan Doloksaribu di Kantor Pusat HKBP Pearaja Tarutung, Sabtu (22/6).
Disebutkan, membangun dasar iman anak adalah proses menginvestasikan masa depan anak yang diharapkan kelak mencintai Tuhan dan selalu merindukan gereja.
"Sangat penting untuk menyediakan kesempatan bagi anak untuk bertumbuh di dalam ajaran gereja yang benar ke arah kesempurnaan Kristus, sesuai dengan tingkat perkembangannya," jelasnya.
Melalui pelaksanaan jambore, 400 anak dari seluruh distrik yang menjadi peserta diharapkan mengalami perjumpaan dengan Tuhannya lewat persekutuan dan penghayatan iman, menemukan kesempatan untuk mengekspresikan diri, bertumbuh sesuai tingkat perkembangannya, meneukan kegembiraan melalui kebersamaan, menemukan kesempatan belajar mengambil dan menghargai keputusan bersama, serta berkesempatan belajar kepemimpinan dan bekerja dalam kelompok.
Meski, jumlah peserta jambore hanya terdata atas 400 anak. Namun, panitia menargetkan kehadiran 2.500 orang dalam agenda ibadah pembukaan yang dilaksanakan esok hari.
Baca juga: WTP Simarmata, mantan Ephorus HKBP juarai suara DPD di Tapanuli Utara
Baca juga: "Topping off" Sopo Nommensen di Pearaja Tarutung
Baca juga: Bupati serahkan dana hibah Rp1 miliar untuk pembangunan fasilitas rumah ibadah
"Kegiatan jambore mengutip tema 'Dididik dan bertumbuh di dalam firman Tuhan' yang akan menjadi sarana dalam dokumen teologis dan pelayanan gereja yang memandang anak-anak sebagai bagian dari Kerajaan Allah," sebut Pdt Martongo.
Menurutnya, dalam kegiatan jambore, seluruh anak akan mendapatkan bimbingan konselor dalam serangkaian telaah Alkitab, juga mengikuti kegiatan eksebisi atau latihan, serta menikmati 'social evening' berupa apresiasi budaya.
"Harapan kita, seluruh kegiatan dapat berjalan dan berlangsung dengan lancar berkat penyertaan Tuhan demi memperkuat akar keimanan dan kebersamaan anak," tukasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019