Pascalebaran Idul Fitri 1440 Hijriyah harga komoditi Cabai merah di Tapanuli Selatan cukup 'pedas' mencapai 100 ribu/ kilogramnya (Kg). 

"Dibanding sebelum lebaran 50 ribu/Kg kenaikannya kali ini cukup signifikan atau 50 persen menjadi 100 ribu," kata Kadis Ketahanan Pangan (Ketapang) Tapanuli Selatan Efrida Yanthi.

Kadis Efrida menyampaikannya kepada ANTARA melalui Kabid Ketersedian Pangan, Ali Tua Saib Siregar dari hasil pantauan rata-rata mereka di 22 pasar tradisional daerah tersebut, Selasa (11/6) sore.

Menurutnya dampak minimnya pasokan luar dan tingginya permintaan menjadi salah satu penyebab tingginya harga cabai mencapai Rp 100 ribu sekilo.

"Tambah sebagian pertanian cabai warga lokal (Tapanuli Selatan) terserang antraxnosa atau kanker buah menyebabkan cabai keriting yang berimbas rendahnya produksi," katanya.

Baca juga: Harga cabai rawit naik, cabai merah turun di Tebing Tinggi

Pada tingkat petani di Sipirok, ibukota Kabupaten Tapanuli Selatan harga jual komoditi cabai merah dikisaran 70-80 ribu perkilo sedang ditingkat pengecer mencapai 100 ribu.

Salah satu pengurus Forum Petani Sipirok Herman Harahap yang dihubungi mengatakan menyambut baik harga cabai merah yang mencapai 100 perkilo dengan harapan harga ini bisa bertahan lama. 

"Kenaikan harga cabai seperti ini lumrah disaat stok barang minim sedang permintaan meningkat," kata Herman yang mengaku H+1 Lebaran harga cabai merah Sipirok sempat dihargai 100-130 ribu perkilo.

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019