Para pengunjuk rasa dari Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat (GNKR) yang berkumpul sejak Jumat (24/5) siang di depan kantor DPRD Sumatera Utara mulai membubarkan diri pada Jumat malam menjelang dini hari.
Sebelumnya aksi penolakan terhadap hasil rekapitulasi penghitungan suara pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 ini sempat berlangsung ricuh.
Namun, setelah massa aksi melakukan negosiasi dengan pihak TNI-Polri beserta perwakilan dari DPRD Sumut, massa aksi mulai membubarkan diri.
Negosiasi antara Ketua Presidium Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat dan Relawan 02 Rabualam Syahputra dengan Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dadang Hartanto, Dandim 0201/BS Kolonel (Inf) Yuda Rismansyah, dan Sekwan DPRD Sumut Erwin Lubis, berlangsung sekitar setengah jam.
Baca juga: Aksi massa di DPRD Sumatera Utara ricuh
Baca juga: Aksi massa ricuh di DPRD Sumut berhasil diredam TNI
Adapun hasil negosiasi tersebut menyatakan, pertama, menerima delegasi GNKR Sumut, mahasiswa dan seluruh masyarakat Sumut di Mapolda Sumut pada Sabtu (27/5).
Kedua, Ketua DPRD harus menyatakan sikap atas tuntutan diminta oleh masyarakat dan mahasiswa.
Sebelum bubar, Ketua GNPF Ulama Sumut Heriansyah mengimbau kapada massa aksi untuk berhati-hati dalam perjalanan pulang ke rumah.
Baca juga: Masa aksi di DPRD Sumut nyatakan tak gentar
Ia mengatakan, apabila pada perjalanan pulang ada orang-orang yang melakukan penyerangan atau pemprovokasian, diharapkan massa aksi tidak terpengaruh.
"Saya ingin kita pulang malam ini, kita istirahat dulu. Besok ba'da dzuhur kita ke markas besar seragam cokelat," ujarnya.
Setelah mendengar arahan tersebut, masa aksi mulai membubarkan diri satu persatu.
Sebelum bubar, mereka menyempatkan membersihkan sampah yang berserakan di depan gedung DPRD Sumut.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019