Polisi masih mendalami motif pelaku pembunuhan sadis yang menewaskan ibu dan dua anaknya, di Desa Ule Madon, Kecamatan Muara Batu, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh.
“Terhadap motif pembunuhan yang dilakukan oleh tersangka yang berinisial AG, kami belum menemukan faktanya apa yang melatarbelakangi tersangka melakukan aksi pembunuhan tersebut,” ungkap Kapolres Lhokseumawe AKBP Ari Lasta Irawan melalui Kasat Reskrim AKP. Indra T. Herlambang, Selasa.
Lanjutnya, sejak dibawa ke Polres Lhokseumawe dari lokasi ditangkapnya di Kota Banda Aceh, sepanjang perjalanan, pelaku belum bisa dimintai keterangan karena dia berpura-pura memiliki gangguan.
Akan tetapi, polisi berkeyakinan bahwa sikap pelaku tersebut hanya untuk mengelabui petugas saja. Karena dari beberapa obrolan dengan pelaku, bahwa pelaku tidak mengalami gangguan jiwa sama sekali. Hal itu juga diperkuat oleh keterangan saksi-saksi di sekitar rumah korban bahwa sehari-hari pelaku normal dan tidak ada gangguan jiwa.
“Setelah kami ajak ngobrol terindikasi, bahwa menurut kami dia tidak memiliki gangguan dan dari keterangan para saksi-saksi disekitar rumah korban, bahwa sehari-hari tersangka tidak mengalami gangguan jiwa,” jelas Kasat Reksrim.
Sementara itu, seperti terlihat pelaku yang sudah diborgol tangannya tersebut saat sampai di Polres Lhokseumawe sekitar pukul 18.30 WIB itu tidak bicara apapun dan terlihat seperti orang bodoh dan langsung digelar konferensi pers kepada awak media.
Sebagaimana diketahui, kejadian tersebut diketahui sekitar pukul 02.30 WIB, saat warga melihat tiga korban di dalam rumah. Dimana, satu orang ibunya dan dua orang anaknya yang telah meninggal dunia.
Diketahuinya ada pembunuhan di lokasi kejadian tersebut diketahui saat salah satu anak korban yang masih berumur 4 tahun, lari dengan cara melompat dari balkon lantai 2 rumahnya menuju ke rumah kerabatnya yang tidak jauh dari rumah Korban dan menceritakan bahwa ibu dan kakak serta adiknya dibunuh oleh ayah tirinya.
Setelah itu warga mencoba membuka paksa rumah tersebut dan menemukan para korban didalamnya. Selanjutnya warga melaporkan hal tersebut kepada polisi dan polisi langsung menyelidikinya, sedangkan jenazah para korban dibawa kerumah sakit Cut Meutia untuk dilakukan otopsi.
Sementara pelaku sendiri, ditemukan oleh polisi di Lambaro, Banda Aceh, saat seperti sedang menunggu angkutan atau jemputan. Namun polisi yang telah mengantongi ciri-ciri pelaku langsung menangkapnya dan pelaku juga dihadiahi dua timah panas dikakinya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
“Terhadap motif pembunuhan yang dilakukan oleh tersangka yang berinisial AG, kami belum menemukan faktanya apa yang melatarbelakangi tersangka melakukan aksi pembunuhan tersebut,” ungkap Kapolres Lhokseumawe AKBP Ari Lasta Irawan melalui Kasat Reskrim AKP. Indra T. Herlambang, Selasa.
Lanjutnya, sejak dibawa ke Polres Lhokseumawe dari lokasi ditangkapnya di Kota Banda Aceh, sepanjang perjalanan, pelaku belum bisa dimintai keterangan karena dia berpura-pura memiliki gangguan.
Akan tetapi, polisi berkeyakinan bahwa sikap pelaku tersebut hanya untuk mengelabui petugas saja. Karena dari beberapa obrolan dengan pelaku, bahwa pelaku tidak mengalami gangguan jiwa sama sekali. Hal itu juga diperkuat oleh keterangan saksi-saksi di sekitar rumah korban bahwa sehari-hari pelaku normal dan tidak ada gangguan jiwa.
“Setelah kami ajak ngobrol terindikasi, bahwa menurut kami dia tidak memiliki gangguan dan dari keterangan para saksi-saksi disekitar rumah korban, bahwa sehari-hari tersangka tidak mengalami gangguan jiwa,” jelas Kasat Reksrim.
Sementara itu, seperti terlihat pelaku yang sudah diborgol tangannya tersebut saat sampai di Polres Lhokseumawe sekitar pukul 18.30 WIB itu tidak bicara apapun dan terlihat seperti orang bodoh dan langsung digelar konferensi pers kepada awak media.
Sebagaimana diketahui, kejadian tersebut diketahui sekitar pukul 02.30 WIB, saat warga melihat tiga korban di dalam rumah. Dimana, satu orang ibunya dan dua orang anaknya yang telah meninggal dunia.
Diketahuinya ada pembunuhan di lokasi kejadian tersebut diketahui saat salah satu anak korban yang masih berumur 4 tahun, lari dengan cara melompat dari balkon lantai 2 rumahnya menuju ke rumah kerabatnya yang tidak jauh dari rumah Korban dan menceritakan bahwa ibu dan kakak serta adiknya dibunuh oleh ayah tirinya.
Setelah itu warga mencoba membuka paksa rumah tersebut dan menemukan para korban didalamnya. Selanjutnya warga melaporkan hal tersebut kepada polisi dan polisi langsung menyelidikinya, sedangkan jenazah para korban dibawa kerumah sakit Cut Meutia untuk dilakukan otopsi.
Sementara pelaku sendiri, ditemukan oleh polisi di Lambaro, Banda Aceh, saat seperti sedang menunggu angkutan atau jemputan. Namun polisi yang telah mengantongi ciri-ciri pelaku langsung menangkapnya dan pelaku juga dihadiahi dua timah panas dikakinya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019