Sebanyak 230 orang petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal dunia saat pelaksanaan rakapitulasi pemilihan umum berlangsung, untuk itu tetap semangat dan tetap menjaga kesehatan.

Hal itu disampaikan Komisioner Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Evi Novida Ginting, di Stabat, Sabtu, saat mengunjungi dan meninjau langsung pelaksanaan rekapitulasi surat suara pemilu di Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat.

Evi berdialog langsung dengan petugas KPPS, PPK, Panwaslu Kecamatan hingga saksi-saksi yang ikut dalam rakapitulasi tersebut.

Dirinya juga mempertanyakan suasana rekapitulasi, keterdediaan petugas kesehatan dan pengamanan hingga kondisi kesehatan para petugas dan saksi.

Menurutnya, berdasarkan laporan yang diterima KPU RI hingga malam tadi sudah 230 orang petugas KPPS yang meninggal dunia dan lebih dari 1.400 yang dirawat karena sakit.

"Petugas KPPS yang meninggal dunia umumnya dikarenakan kelelahan saat rekapitulasi surat suara," katanya. 

Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI meminta petugas yang masih melakukan rekapitulasi suara pemilu, untuk terus semangat dan menjaga kesehatan dan jangan terlalu memaksakan perhitungan hingga larut malam.

Mengingat masih ada waktu, masa rekap suara di tingkat Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) hingga 4 Mei 2019 mendatang.

Untuk Kecamatan Stabat, rekapitulasi surat suara tingkat PPK sudah dilaksanakan sejak Sabtu, dari 12 desa dan kelurahan yang ada, sudah sembilan desa dan kelurahan yang dilakukan rekapitulasi suaranya.

Pewarta: H.Imam Fauzi

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019