Bentrokan sengit dan pemboman artileri meletus pada Selasa malam (2/4) antara pasukan pemerintah Yaman dan gerilyawan Syiah Al-Houthi di ujung tenggara Kota Pelabuhan Al-Hudaydah, di tengah upaya perdamaian PBB guna memelihara kesepakatan gencatan senjata.
Warga setempat mengatakan pertempuan terpusat di Permukiman Rabasah, jalan Sana'a, pelabuhan Al-Hudaydah dan pabrik Laut Merah, tapi tak ada laporan mengenai korban jiwa.
Peningkatan bentrokan tersebut terjadi beberapa jam setelah Program Pangan Dunia (WFP) tidak diberi akses ke pabrik di kota itu untuk mengolah lebih dari 51.000 ton gandum bantuan yang terancam busuk.
PBB telah memperingatkan semua pihak agar tidak menyerang bantuan pangan, yang bisa mengancam jutaan nyawa warga Yaman, demikian laporan Kantor Berita Yaman, SABA --yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu siang.
Gerilyawan Al-Houhti, yang bersekutu dengan Iran, menguasai Al-Hudaydah, sementara tentara pemerintah dukungan Arab Saudi telah bergerak maju di pinggir tenggaranya.
Al-Hudaydah adalalh saluran penting kehidupan buat sebagian besar bantuan kemanusiaan dan impor pangan ke Yaman. Perang saudara yang telah berkecamuk selama empat tahun telah mendorong lebih dari 20 juta warga Yaman ke ambang kelaparan.
Semua pihak yang berperang di Yaman mencapai kesepakatan perdamaian untuk Al-Hudaydah pada Desember tahun lalu, sebagai langkah awal untuk mencapai penyelesaian politik menyeluruh.
Sumber: SABA
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
Warga setempat mengatakan pertempuan terpusat di Permukiman Rabasah, jalan Sana'a, pelabuhan Al-Hudaydah dan pabrik Laut Merah, tapi tak ada laporan mengenai korban jiwa.
Peningkatan bentrokan tersebut terjadi beberapa jam setelah Program Pangan Dunia (WFP) tidak diberi akses ke pabrik di kota itu untuk mengolah lebih dari 51.000 ton gandum bantuan yang terancam busuk.
PBB telah memperingatkan semua pihak agar tidak menyerang bantuan pangan, yang bisa mengancam jutaan nyawa warga Yaman, demikian laporan Kantor Berita Yaman, SABA --yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu siang.
Gerilyawan Al-Houhti, yang bersekutu dengan Iran, menguasai Al-Hudaydah, sementara tentara pemerintah dukungan Arab Saudi telah bergerak maju di pinggir tenggaranya.
Al-Hudaydah adalalh saluran penting kehidupan buat sebagian besar bantuan kemanusiaan dan impor pangan ke Yaman. Perang saudara yang telah berkecamuk selama empat tahun telah mendorong lebih dari 20 juta warga Yaman ke ambang kelaparan.
Semua pihak yang berperang di Yaman mencapai kesepakatan perdamaian untuk Al-Hudaydah pada Desember tahun lalu, sebagai langkah awal untuk mencapai penyelesaian politik menyeluruh.
Sumber: SABA
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019