PLN Tanjungbalai menyatakan pemadaman listrik yang terjadi dalam seminggu terakhir di daerah itu akibat gangguan karena kerusakan di Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi (PLTP) Sarulla.
Hal itu diungkapkan Manager PT PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Tanjungbalai, Syauri Erfansyah Djauhari, kepada sejumlah wartawan di Tanjungbalai, Rabu (20/3).
Syauri menjelaskan, PLTP Sarula di Simataniari, Kecamatan Pae Julu, Kabupaten Utara mengalami kerusakan, sehingga sistem pembangkit listrik Sumatera Bagian Utara (SBU) mengalami pengurangan pasokan tenaga listrik sebesar 330 MW.
Menyikapi hal tersebut, maka PT PLN (Persero) terpaksa melakukan manuver/peralihan antara sistim pembangkit SBU dengan sistim pembangkit Sumatera Bagian Tengah (SBT).
Karena proses manuver itu dapat terjadi 2 hingga 4 kali dalam sehari. Proses tersebut membutuhkan pemadaman jaringan listrik dengan durasi yang tidak terlalu lama.
"Jadi, pemadaman listrik yang terjadi beberapa hari ini di Tanjungbalai adalah dampak manuver peralihan sistim pembangkit SBU ke SBT," kata Syauri.
Ia melanjutkan, karena kekurangan pasokan tenaga listrik terutama pada saat beban puncak pada jam 18.00 hingga 22.00 WIB, PLN terpaksa melakukan pemadaman bergilir.
Atas ketidaknyamanan ini, pihaknya menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya dan berharap kepada pelanggan bisa memaklumi penyebab pedaman listrik bergilir.
"PT PLN berupaya secepatnya agar sistem kelistrikan kembali normal. Atas nama mangemen perusahaan, selaku manager ULP Tanjungbalau kami meminta maaf sebesar-besarnya," kata Syauri Erfansyah Djauhari.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
Hal itu diungkapkan Manager PT PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Tanjungbalai, Syauri Erfansyah Djauhari, kepada sejumlah wartawan di Tanjungbalai, Rabu (20/3).
Syauri menjelaskan, PLTP Sarula di Simataniari, Kecamatan Pae Julu, Kabupaten Utara mengalami kerusakan, sehingga sistem pembangkit listrik Sumatera Bagian Utara (SBU) mengalami pengurangan pasokan tenaga listrik sebesar 330 MW.
Menyikapi hal tersebut, maka PT PLN (Persero) terpaksa melakukan manuver/peralihan antara sistim pembangkit SBU dengan sistim pembangkit Sumatera Bagian Tengah (SBT).
Karena proses manuver itu dapat terjadi 2 hingga 4 kali dalam sehari. Proses tersebut membutuhkan pemadaman jaringan listrik dengan durasi yang tidak terlalu lama.
"Jadi, pemadaman listrik yang terjadi beberapa hari ini di Tanjungbalai adalah dampak manuver peralihan sistim pembangkit SBU ke SBT," kata Syauri.
Ia melanjutkan, karena kekurangan pasokan tenaga listrik terutama pada saat beban puncak pada jam 18.00 hingga 22.00 WIB, PLN terpaksa melakukan pemadaman bergilir.
Atas ketidaknyamanan ini, pihaknya menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya dan berharap kepada pelanggan bisa memaklumi penyebab pedaman listrik bergilir.
"PT PLN berupaya secepatnya agar sistem kelistrikan kembali normal. Atas nama mangemen perusahaan, selaku manager ULP Tanjungbalau kami meminta maaf sebesar-besarnya," kata Syauri Erfansyah Djauhari.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019