PT PLN bekerjasama dengan Universitas HKBP Nommensen, Medan, kerja sama pembangunan dua prototipe becak listrik yang diestimasi selesai pada awal Mei 2019.
Direktur Bisnis PLN Regional Sumatra, Wiluyo Kusdwiharto, di Medan, Rabu. mengungkapkan PLN bekerjasama dengan Universitas HKBP Nommensen mengembangkan kendaraan listrik (electric vehicle) agar ke depan masyarakat Sumut mempunyai moda transportasi yang clean dan green.
"Terlebih ketersediaan energi fosil saat ini semakin berkurang dan semakin mahal. Menggunakan moda transportasi listrik juga akan mengurangi emisi karbon atau polusi udara," kata Wiluyo di sela-sela kunjungannya ke kampus HKBP Nommensen.
PLN berharap prototipe ini bisa menjadi role model becak listrik di Sumut pada masa yang akan datang dan menjadi percontohan bagi provinsi lain.
Terkait dengan pembuatan secara massal dan pemasaran, PLN menyerahkannya ke pihak universitas untuk bekerjasama dengan stake holder lain, seperti Organda atau swasta.
Mengenai regulasi, lanjut dia, saat ini sudah digodok peraturan menteri mengenai kendaraan listrik, PLN juga sudah memiliki ketentuan khusus untuk pengoperasian Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU).
"Tinggal pengembangan dan realisasinya yang kami dorong saat ini," katanya.
Wakil Rektor Universitas HKBP Nommensen Medan, Richard Napitupulu, mengatakan pihaknya berterima kasih mendapat kepercayaan dari PLN membangun protipe becak listrik.
Pembangunannya sendiri dilakukan oleh sejumlah mahasiswa yang dikoordinir oleh seorang dosen.
"Becak listrik ini juga dapat digunakan di kawasan-kawasan pariwisata di Sumut, seperti Danau Toba, sehingga lokasi-lokasi tersebut dapat lebih terbebas dari polusi," katanya.
Dia pun memastikan HKBP Nommensen akan menyelesaikan pembangunan kedua protitipe becak listrik sesuai jadwal, yakni pada 2 Mei 2019.
Ini merupakan kepercayaan pertama yang diberikan PLN kepada Nommensen dan diharapkannya kepercayaan tersebut dapat berlanjut pada masa yang akan datang.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
Direktur Bisnis PLN Regional Sumatra, Wiluyo Kusdwiharto, di Medan, Rabu. mengungkapkan PLN bekerjasama dengan Universitas HKBP Nommensen mengembangkan kendaraan listrik (electric vehicle) agar ke depan masyarakat Sumut mempunyai moda transportasi yang clean dan green.
"Terlebih ketersediaan energi fosil saat ini semakin berkurang dan semakin mahal. Menggunakan moda transportasi listrik juga akan mengurangi emisi karbon atau polusi udara," kata Wiluyo di sela-sela kunjungannya ke kampus HKBP Nommensen.
PLN berharap prototipe ini bisa menjadi role model becak listrik di Sumut pada masa yang akan datang dan menjadi percontohan bagi provinsi lain.
Terkait dengan pembuatan secara massal dan pemasaran, PLN menyerahkannya ke pihak universitas untuk bekerjasama dengan stake holder lain, seperti Organda atau swasta.
Mengenai regulasi, lanjut dia, saat ini sudah digodok peraturan menteri mengenai kendaraan listrik, PLN juga sudah memiliki ketentuan khusus untuk pengoperasian Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU).
"Tinggal pengembangan dan realisasinya yang kami dorong saat ini," katanya.
Wakil Rektor Universitas HKBP Nommensen Medan, Richard Napitupulu, mengatakan pihaknya berterima kasih mendapat kepercayaan dari PLN membangun protipe becak listrik.
Pembangunannya sendiri dilakukan oleh sejumlah mahasiswa yang dikoordinir oleh seorang dosen.
"Becak listrik ini juga dapat digunakan di kawasan-kawasan pariwisata di Sumut, seperti Danau Toba, sehingga lokasi-lokasi tersebut dapat lebih terbebas dari polusi," katanya.
Dia pun memastikan HKBP Nommensen akan menyelesaikan pembangunan kedua protitipe becak listrik sesuai jadwal, yakni pada 2 Mei 2019.
Ini merupakan kepercayaan pertama yang diberikan PLN kepada Nommensen dan diharapkannya kepercayaan tersebut dapat berlanjut pada masa yang akan datang.
Editor : Juraidi
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019