Wartawan dari berbagai media terus mengupdate perkembangan kasus bom yang terjadi di Sibolga. Sejak Selasa (12/3) sampai hari ini beberapa kali terjadi ledakan bom.
Walaupun sulit mendapatkan informasi dari kepolisian, namun para awak media ini selalu berusaha untuk mencari sudut berita yang menarik terkait perkembangan kasus yang membuat warga Sibolga itu panik itu.
Denny Siahaan, wartawan RRI Sibolga mengaku sejak kejadian ledakan bom mereka terus menyiarkan perkembangan kasus tersebut, walaupun diakuinya sangat sulit mendapatkan konfirmasi dari polisi.
“Kami sangat membutuhkan voice atau suara rekaman, karena kami media radio. Jadi harus ada insertnya untuk menguatkan laporan kami,” ungkapnya di Posko Polres Sibolga, Rabu (13/3) sore.
Hal senada juga diakui wartawan lainnya. Menurut mereka, setiap mau dikonfirmasi selalu diarahkan ke Mabes Polri atau ke Polda. Padahal lokasi kejadian berada di Sibolga.
“Mohon maaf teman-teman wartawan, kami dari Polres Sibolga tidak bisa memberikan tanggapan, langsung saja dikonfirmasi ke Mabes atau ke Polda. Karena yang melakukan olah TKP dan evakuasi dari tim Densus 88 dan tim Gegana,” ujar Kasubbag Humas Polres Sibolga Iptu Sormin.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019