Sejumlah elemen masyarakat mengkritik tajam kerusakan parah ruas Jalan Lintas Tengah Sumatera utamanya yang berada di Kabupaten Tapanuli Selatan.

"Ada kesan pemerintah pusat menganaktirikannya, dan kita minta untuk tidak tutup mata," kata salah satu tokoh masyarakat, Hairul Iman Hasibuan, di Sipirok, Rabu.

Hairul Imam yang juga dosen IAIN Padangsidimpuan mengatakan kondisi ruas jalan negara khususnya di Tapsel dinilai yang paling buruk di Sumatera Utara. Padahal sejumlah pejabat penting dari pusat sering turun ke daerah ini.

"Turunnya pejabat pusat ternyata juga tidak berdampak pada perbaikan jalan negara tersebut," kata Iman yang juga ketua PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) Tabagsel.   

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tapsel, Naswardi Sihaloho juga menyesalkan buruknya jalan negara di daerah ini.

"Kita mengetahui jalan sarana vital untuk dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat, karenanya jalan buruk akan terimbas pada kemajuan perekonomian daerah ini," katanya.

Terkait hal ini, Hairul Iman dan Naswardi bahkan sangat sepekat pemekaran Provinsi Sumatera Tenggara dapat dipercepat.

"Kita meyakini pembangunan wilayah Tapanuli Bagian Selatan semakin bergeliat apabila Provinsi Sumatera Utara dimekarkan," kata keduanya.
 
Kondisi Ruas Jalan Negara Lintas Tengah Sumatera tepatnya di wilayah Kecamatan Angkola Timur Kabupaten Tapanuli Selatan yang dipenuhi lobang, bila hujan berubah 'kolam ikan', pantauan Selasa (5/3) (Antara Sumut/Kodir)


Terpantau kerusakan jalan negara ini seperti halnya kurang lebih 10 kilometer ruas jalan antara batas Kota Padangsidimpuan - Pal XI menuju Sipirok yang dipenuhi lobang berbagai ukuran dan kedalaman.

"Syukurnya Pemkab Tapanuli Selatan membangun mulus ruas jalan hotmix sekitar delapan kilometer sebagai alternatif menghindari jeleknya ruas jalan negara Padangsidimpuan - Pal XI yang penuh lobang itu," tambah Naswardi.

Di daerah Aek Latong dan Batu Jomba, Sipirok lain lagi kondisinya, bahkan lebih parah dan tak jarang di daerah ini terjadi kemacetan panjang kendaraan.

"Kontur tanahnya yang bergerak menyebabkan badan jalan sering amblas dan apabila hujan semakin sulit dilalui kendaraan sebab rawan kecelakaan," sebut Naswardi.

Demikian halnya ruas jalan negara Lintas Barat arah batas Kota Padangsidimpuan menuju Tapanuli Tengah (Sibolga) yang juga penuh dengan lobang-lobang dengan ukuran bervariasi.

"Selain dipenuhi lobang-lobang, kiri kanan jalan Lintas Tengah dan Lintas Barat Sumatera ini juga cukup rawan, karena sebagian curam dan butuh diperlebar," katanya.

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019