Masyarakat dan keluarga korban kapal tenggelam di perairan Danau Toba, Sumatera Utara, mendesak Pemerintah Kabupaten Simalungun segera menyelesaikan pembangunan monumen atau tugu kenangan.

"Dipercepatlah, jangan sampai pada peringatan satu tahun tragedi tidak juga selesai," imbau Luhut Sitinjak, warga Kecamatan Pane, Kabupaten Simalungun, Rabu (6/3).

Dia berharap, saat mengenang tragedi KM Sinar Bangun yang tenggelam pada 18 Juni 2018 pihak keluarga korban bisa ziarah dan berdoa di satu titik dengan tenang dan khusyuk.

Anggota DPRD dari Partai Nasdem, Bernhard Damanik mengatakan, lembaga legislatif sangat mendukung pembangunan monumen untuk mengenang sekaligus tempat ziarah keluarga korban yang jasadnya tidak ditemukan.

Hanya saja diwanti-wanti agar pemerintah tidak melupakan rencana itu dan pembangunannya harus benar-benar menjadi tempat yang patut memanjatkan doa.

"Kita kawal dan nantinya kita pertanyakan pada sidang pertanggungjawaban LKPJ," tegasnya.

Sekretaris Daerah Kabupaten Simalungun Gidion Purba mengatakan, penyelesaian monumen sejarah itu masih dalam proses pondasi monumen untuk letak replika kapal KM Sinar Bangun sudah dibangun.

Demikian juga replika kapal yang pengerjaannya dilakukan di Jakarta sudah selesai dan pihaknya tengah memproses transportasi untuk dibawa ke Tiga Ras.

Pewarta: Waristo

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019