Nias (Antaranews Sumut) - Masyarakat Nias mengeluh terkait tingginya harga LPG 3 kilogram yang dijual pengecer yang ada di Kepulauan Nias dengan harga mencapai Rp30 ribu hingga Rp35 ribu  per tabung.
     
Sitiria Waruwu (60) warga Desa Baruzo,  Kecamatan Sogae'adu, Kabupaten Nias, Sumatera Utara yang ditemui Minggu (10/2), mengeluhkan tingginya harga LPG 3 kg yang dijual di daerahnya.

Saat ini dia harus membeli LPG 3 kg sebesar Rp35 ribu per tabung.
   
"Dulu saya pakai minyak tanah 5 liter seminggu seharga Rp 20 ribu, tetapi sekarang dengan memakai LPG 3 kg saya harus membayar lebih yakni  Rp35 ribu, " keluhnya. 
   
Dia bahkan mengungkapkan,  pada awal dia melakukan pengisian ulang LPG 3 kg, isinya habis lebih seminggu,  tetapi akhir akhir ini lebih cepat habis atau kurang seminggu. 
   
"Kami sangat terbebani atas tingginya harga LPG 3 kg saat ini,  apalagi bagi kami yang mencari makan dengan jualan sayur. Kami berharap pemerintah peduli dan menurunkan harga LPG 3 kg ," katanya.
   
Ia juga menyampaikan jika nantinya 
harga LPG 3 kg tetap mahal dan subsidi minyak tanah dicabut,  dia kembali menggunakan kayu bakar untuk memasak, karena dia tidak sanggup untuk membeli LPG apalagi minyak tanah. 
     
"Kalau LPG 3 kg masih tetap mahal dan subsidi minyak tanah ditarik, kami akan menggunakan kayu bakar untuk memasak, " ucapnya. 
   
Di tempat berbeda, Ina Wara, salah seorang ibu rumah tangga di Kota Gunungsitoli mengaku lebih hemat menggunakan minyak tanah daripada LPG 3 kg saat ini.
   
Menurut dia, LPG 3 kg dijual daerahnya Rp 30 ribu, dan dipakai hanya empat hari untuk memasak, sedangkan jika membeli minyak tanah dia bisa mendapat sebanyak 7 liter. 
     
"Kalau beli minyak tanah, uang Rp 30 ribu bisa dapat sebanyak 7 liter,  dan habis lebih dari seminggu, sedangkan LPG 3 kg habis kurang dari seminggu atau hanya empat hari," ungkapnya.

Pewarta: Irwanto

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019