Medan (Antaranews Sumut) - World Wide Fund For Nature (WWF) Indonesia mengkampanyekan anti perdagangan satwa liar bagi kaum milenial di Kota Medan.

"Kegiatan ini untuk mendorong kaum milleneal medan agar lebih peduli dan aktif untuk memerangi perdagangan ilegal satwa liar khususnya satwa langka yang dilindungi," kata Asli satwa liar WWF Sunarto di Medan, Rabu.

Berdasarkan data WWF, 80 persen satwa liar yang diperdagangkan berasal dari alam liar dan hasil perburuan liar.

Setidaknya 60 persen hewan bertulang belakang hilang dalam kurun waktu kurang dari 50 tahun.

Kondisi ini menjadi ancaman utama karena tingginya permintaan pasar terhadap beberapa spesies khususnya satwa yang dilindungi guna diperjualbelikan.

Sejumlah satwa dilindungi khas Indonesia seperti harimau Sumatera, orangutan, burung rangkong dan beruang madu menjadi incaran para pelaku perdagangan ilegal yang ada di Indonesia untuk dijual dengan harga mahal.

Jika kondisi itu dibiarkan terus menerus maka bisa dipastikam keseimbangan ekosistem akan terganggu.

yang berujung pada perusakan bumi khususnya seluruh sumber daya alam yang ada di Indonesia.

"Itulah mengapa WWF mengkampanyekan anti perdagangan satwa liar bagi kaum milenial guna mendorong agar mereka lebih peduli dan aktif untuk  memerangi perdagangan ilegal satwa liar khususnya satwa yang dilindungi," katanya.


 

Pewarta: Donny Aditra

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019