Surabaya (ANTARA News) - Kepolisian Daerah Jawa Timur menyebut ada 45 artis dan seratusan model yang terlibat prostitusi "online" dan dikendalikan oleh mucikari berinisial ES dan TN.
"Kita akan memeriksa para artis yang diduga terlibat dalam prostitusi daring yang dikendalikan mucikari ES dan TN. Mereka akan diperiksa untuk membongkar kasus prostitusi yang dikendalikan dua muncikari ini," kata Kepala Polda Jawa Timur, Inspektur Jenderal Polisi Luki Hermawan, di Surabaya, Senin (7/1).
Kapolda enggan mengungkap nama-nama arti tersebut. Namun dia menyebut secara total ada 45 artis dan seratusan model yang terlibat prostitusi daring dan dikendalikan ES dan TN.
"Kami sudah punya foto-fotonya, sudah punya nama-namanya, sudah ada sebagian transaksinya," tegas Hermawan.
Untuk tarif yang dikenakan terhadap para artis dan model ini bervariasi tergantung tingkat kepopuleran mereka. Ia menyebut, bisnis ini memiliki jaringan yang cukup besar. "Ada yang Rp100 juta, ada yang Rp80 juta, Rp50 juta, yang paling kecil Rp2 juta," ucapnya.
Berdasarkan keterangan, bisnis prostitusi daring yang melibatkan sejumlah artis dan model ini telah berlangsung selama kurang lebih dua tahun terakhir, atau sejak 2017u. "Semua kota, tergantung sesuai pemesanannya, bahkan dari luar negeri juga," ujarnya.
Sementara untuk pembayarannya menggunakan transaksi digital dengan uang di muka sebesar 30 persen dan sisanya dibayar ketika di hotel.
"Pembagiannya masing-masing orang punya pembagiannya, seperti kemarin, ada 'kepada ini'-nya langsung Rp35 juta, sisanya dibagi-bagi," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
"Kita akan memeriksa para artis yang diduga terlibat dalam prostitusi daring yang dikendalikan mucikari ES dan TN. Mereka akan diperiksa untuk membongkar kasus prostitusi yang dikendalikan dua muncikari ini," kata Kepala Polda Jawa Timur, Inspektur Jenderal Polisi Luki Hermawan, di Surabaya, Senin (7/1).
Kapolda enggan mengungkap nama-nama arti tersebut. Namun dia menyebut secara total ada 45 artis dan seratusan model yang terlibat prostitusi daring dan dikendalikan ES dan TN.
"Kami sudah punya foto-fotonya, sudah punya nama-namanya, sudah ada sebagian transaksinya," tegas Hermawan.
Untuk tarif yang dikenakan terhadap para artis dan model ini bervariasi tergantung tingkat kepopuleran mereka. Ia menyebut, bisnis ini memiliki jaringan yang cukup besar. "Ada yang Rp100 juta, ada yang Rp80 juta, Rp50 juta, yang paling kecil Rp2 juta," ucapnya.
Berdasarkan keterangan, bisnis prostitusi daring yang melibatkan sejumlah artis dan model ini telah berlangsung selama kurang lebih dua tahun terakhir, atau sejak 2017u. "Semua kota, tergantung sesuai pemesanannya, bahkan dari luar negeri juga," ujarnya.
Sementara untuk pembayarannya menggunakan transaksi digital dengan uang di muka sebesar 30 persen dan sisanya dibayar ketika di hotel.
"Pembagiannya masing-masing orang punya pembagiannya, seperti kemarin, ada 'kepada ini'-nya langsung Rp35 juta, sisanya dibagi-bagi," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019