Medan (Antaranews Sumut) - Nilai ekspor Sumatera Utara hingga November 2018 masih turun 4, 46 persen atau tinggal sebesar  8,122 miliar dolar AS yang disebabkan antara lain turunnya harga jual komoditas utama ekspor yakni  karet dan minyak sawit.
     
"Pada periode sama tahun 2017, nilai ekspor Sumut sudah sebesar 8,501 miliar dolar AS,"  ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Syech Suhaimi di Medan, Rabu.

Penurunan nilai ekspor akibat harga jual beberapa golongan barang ekspor utama Sumut seperti karet dan minyak sawit turun.

Ekspor minyak sawit yang masuk dalam golongan barang lemak, minyak hewan/nabati hingga November 2018 tinggal  3,149 miliar dolar AS  dari periode sama 2017 yang sebesar 3,404 miliar dolar AS.

Nilai ekspor karet dan barang dari karet juga turun menjadi 1, 102 miliar dolar AS dari 1, 389 miliar dolar AS di periode sama 2017.

Selain karet dan lemak, minyak hewan/nabati, nilai ekspor bahan kimia organik,  tembakau, ikan dan udang juga turun.
     
Dengan realisasi nilai ekspor hingga November masih 8,122 miliar dolar AS, maka ada prediksi nilai ekspor sepanjang tahun 2018 lebih rendah dari 2017.

Pada 2017, nilai ekspor Sumut  mencapai 9,227 miliar dolar AS atau bertumbuh bagus dari 2016 yang masih 7, 776 miliar dolar AS.

"Namun meski nilai ekspor turun, besarannya masih di atas nila impor yang sebesar 5,187  miliar dolar AS," katanya.

Walaupun diakui, pada 2018. nilai impor Sumut naik cukup tinggi atau naik 25.11 persen dari 2017 yang masih 4,146 miliar dolar AS.
 

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019