Tapanuli Selatan (Antaranews Sumut) - Simaninggir di Kecamatan Sipirok salah satu dari 211 desa di Tapanuli Selatan penerima manfaat alokasi Dana Desa pemerintah pusat.
Sejak digelontorkan tahun 2015 berbagai kemajuan pembangunan infrastruktur seperti jalan usaha tani, rabat beton, drainase sudah sangat dirasakan masyarakat manfaatnya untuk peningkatan ekonomi dan memperlancar akses jalan.
"Pembangunan program padat karya ini melibatkan dan menggaji masyarakat sehingga menambah inkam keluarga masyarakat antara Rp80 ribu - Rp120 ribu/hari,"Ismail Sitompul, Minggu di Sipirok, kepada Antara.
Bahkan untuk tahun 2018 hasil musyawarah desa berpenduduk kurang lebih 183 kepala keluarga atau 700 jiwa ini membangun gedung serbaguna dikerjakan bertahap mulai termen satu dua dan tiga.
"Bangunan gedung berukuran sekitar 9 dikali 18 meter diatas lahan tanah 18x30 meter mengahbiskan anggaran sekitar Rp500 juta lebih dengan rincian Rp510 juta lebih fisik dan Rp6,8 juta operasional itu sudah hampir rampung dikerjakan,"katanya.
Gedung tersebut nantinya akan diserahkan untuk dikelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Ia mengatakan warga desa yang ia pimpin dua periode ini sangat membutuhkan gedung tersebut.
"Gedung itu juga nantinya bermanfaat untuk lokasi musyawarah, pengajian anak-anak, pengajian akbar, perkawinan, olahraga (tenis meja) dan lain sebagainya,"katanya seraya terkait kontribusi kas desa tunggu keputusan musyarawah BUMDes.
Menurut Sitompul seluruh lahan tanah yang terkena pembangunan baik rabat, parit, gedung serba guna adalah atas hibah dari masyarakat daerah itu yang nilainya sudah milyaran rupiah.
"Hibah tanah tanpa ganti rugi sepeserpun merupakan tingginya perhatian masyarakat mendorong kemajuan pembangunan daerah utamanya di ibukota Tapanuli Selatan, Sipirok,"katanya.
Tidak lepas juga kata Ismail, motivasi dan dorongan Bupati Tapanuli Selatan Syahrul M.Pasaribu yang kerap mengingatkan keberhasilan pemerintah dalam membangun dikala masyarakatnya bisa kompak, bersatu, berkorban, dan saling mendukung.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018
Sejak digelontorkan tahun 2015 berbagai kemajuan pembangunan infrastruktur seperti jalan usaha tani, rabat beton, drainase sudah sangat dirasakan masyarakat manfaatnya untuk peningkatan ekonomi dan memperlancar akses jalan.
"Pembangunan program padat karya ini melibatkan dan menggaji masyarakat sehingga menambah inkam keluarga masyarakat antara Rp80 ribu - Rp120 ribu/hari,"Ismail Sitompul, Minggu di Sipirok, kepada Antara.
Bahkan untuk tahun 2018 hasil musyawarah desa berpenduduk kurang lebih 183 kepala keluarga atau 700 jiwa ini membangun gedung serbaguna dikerjakan bertahap mulai termen satu dua dan tiga.
"Bangunan gedung berukuran sekitar 9 dikali 18 meter diatas lahan tanah 18x30 meter mengahbiskan anggaran sekitar Rp500 juta lebih dengan rincian Rp510 juta lebih fisik dan Rp6,8 juta operasional itu sudah hampir rampung dikerjakan,"katanya.
Gedung tersebut nantinya akan diserahkan untuk dikelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Ia mengatakan warga desa yang ia pimpin dua periode ini sangat membutuhkan gedung tersebut.
"Gedung itu juga nantinya bermanfaat untuk lokasi musyawarah, pengajian anak-anak, pengajian akbar, perkawinan, olahraga (tenis meja) dan lain sebagainya,"katanya seraya terkait kontribusi kas desa tunggu keputusan musyarawah BUMDes.
Menurut Sitompul seluruh lahan tanah yang terkena pembangunan baik rabat, parit, gedung serba guna adalah atas hibah dari masyarakat daerah itu yang nilainya sudah milyaran rupiah.
"Hibah tanah tanpa ganti rugi sepeserpun merupakan tingginya perhatian masyarakat mendorong kemajuan pembangunan daerah utamanya di ibukota Tapanuli Selatan, Sipirok,"katanya.
Tidak lepas juga kata Ismail, motivasi dan dorongan Bupati Tapanuli Selatan Syahrul M.Pasaribu yang kerap mengingatkan keberhasilan pemerintah dalam membangun dikala masyarakatnya bisa kompak, bersatu, berkorban, dan saling mendukung.
Editor : Juraidi
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018