Tapteng (Antaranews Sumut)- Mobil yang dikendarai Septiendi Gea alias ama Evi,  (43) warga Hajoran Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara menjadi target perampokan disiang hari.

Dimana dalam hitungan menit uang miliknya sebanyak Rp 35 juta raip setelah kaca mobil bagian kanan dipecahkan perampok, Senin siang di depan toko perabotan di Kalangan.

Informasi yang diperoleh, korban mengendarai mobil Toyota Rush dengan nomor polisi BB 1614 NB.

Korban baru saja keluar dari Bank BRI Pandan mengambil uang dan berhenti sebentar ke toko perabot Ririn di Kalangan untuk menanyakan pesanan pintu rumahnya.

Saat itulah perampok yang kini sedang diburu polisi mengambil uang korban dalam kantong plastik yang diletakkan di dasbor mobilnya.

“Mobil korban berhenti di tepi jalan raya persis di depan toko perabot Ririn. Tiba-tiba ada sepeda motor jenis Beat memecahkan kaca dan mengambil kantong plastik warna hitam yang diduga berisi uang,” kata warga setempat.

Sementara itu Kapolres Tapteng AKBP Sukamat melalui Polsek Pandan yang dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Meskipun awalnya korban enggan untuk melapor karena kesibukan pekerjaannya.

“Kejadiannya benar, hanya saja korban awalnya tidak mau melapor karena sedang repot katanya. Setelah diberikan penjelasan, akhirnya sore tadi korban membuat pengaduan dan sudah kita terima,”ujar Kapolsek Pandan AKP Herry Sugiharto

Menurut keterangan korban, sebut Kapolsek, pagi itu korban baru dari Bank BRI Pandan untuk mengambil uang sebanyak Rp 50 juta.

Sesudah membayar upah tukang rumahnya Rp 10 juta, korban mampir ke toko perabot Ririn di Kalangan untuk menanyakan pintu rumah yang dipesannya, karena korban saat ini lagi membangun rumah. Korban pun turun dari mobilnya dan meninggalkan uang Rp 35 juta di dasbor mobil,”terang Kapolsek di ruang kernyanya.

Kuat dugaan lanjut Kapolsek, bahwa korban sudah diintai sejak dari Bank BRI Pandan. Karena sesuai dengan informasi yang kita terima, bahwa korban adalah toke perebusan ikan, dan selalu melakukan transaksi melalui bank.

“Kita sudah tanyakan kepada korban apakah sewaktu keluar dari rumah dan habis dari bank ada orang yang mencurigakan. Namun korban menjawab tidak ada.

Kesilapan korban sewaktu turun dari mobil itu dia tidak membawa kantongan yang berisi uang, sehingga langsung dimanfaatkan pelaku. Dan saat ini kita sedang lidik dan mengumpulkan informasi dari para saksi,”ujarnya.

Melalui peristiwa itu Kapolsek menghimbau masyarakat khususnya yang sering melakukan transaski uang, agar meminta bantuan dari pihak kepolisian jika ingin melakukan transaksi keuangan demi keamanan bersama.

“Jangan kita menganggap bahwa kejadian yang terjadi pada diri kita hanya masalah kita pribadi. Karena pada prinsipnya banyak dampak yang menjadi sorotan akibat kecerobohan yang kita lakukan.

Seperti kata pepatah terjadinya sebuah kejahatan karena adanya kesempatan. Seandainya uang itu tidak ditinggal di dasbor mobilnya mungkin sudah beda ceritanya. Jadi kami menghimbau seluruh masyarakat khususnya yang ada di Pandan agar lebih hati-hati jika melakukan transaksi keuangan,”ajak Kapolsek.


 

Pewarta: Jason Gultom

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018